Penggunaan suatu sumber belajar sejarah dalam pelaksanaan pengajaran bagaimanapun akan membantu kelancaran serta menanamkan afektif dalam diri peserta didik dan efisiensi pencapaian tujuan. Penggunaan bangunan sejarah di lingkungan sekitar akan membantu guru dalam proses pengajaran. Seperti halnya MAN 2 Hulu Sungai Utara yang memanfaatkan bangunan Candi Agung Amuntai.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini berada di MAN 2 Hulu Sungai Utara. Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah dan peserta didik dari sekolah tersebut. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Data analisis melalui reduksi data, penyajian data, kemudian ditarik kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber.

Hasil penelitian: (1) Pelaksanaan pembelajaran sejarah di MAN 2 Hulu Sungai Utara berjalan dengan sesuai RPP yaitu menggunakan kurikulum 2013. Guru sejarah juga menggunakan metode ceramah, diskusi serta tanya jawab. (2) Optimalisasi penggunaan situs Candi Agung sebagai sumber belajar sejarah, pada dalam kelas guru memberikan penjelasan dan gambaran mengenai situs Candi Agung dan mendatangkan langsung peserta didik ke Candi Agung Amuntai. Sehingga hasilnya peserta didik lebih mengerti karena dilihatkan secara langsung bagaimana keadaan Candi Agung Amuntai. (3) Kendala yang dihadapi diantaranya dalam penggunaan situs Candi Agung Amuntai, terkendala waktu karena dalam penggunaan situs Candi Agung Amuntai tidak hanya satu ataupun dua jam tetapi membutuhkan waktu yang lebih banyak. Namun semua hambatan dapat diseleseikan oleh guru sehingga pembelajaran dalam penggunaan situs Candi Agung dapat terlaksana.