Daun sungkai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Dayak Bakumpai sebagai ramuan obat tradisional untuk meningkatkan kesuburan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran aktivitas spermatogenesis tikus putih jantan setelah pemberian ekstrak etanol daun sungkai selama 28 hari. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap). Perlakuan dibagi menjadi 4 kelompok dengan 6 kali pengulangan, yaitu kontrol negatif (Na-CMC 0,5%), ekstrak sungkai sebanyak 87,5 mg/Kg BB; 175 mg/Kg BB; 350 mg/Kg BB. Ekstrak diberikan secara oral selama 28 hari berturut-turut dengan volume 2,5 mL. Pembedahan dilakukan pada hari ke-29. Parameter yang diamati adalah berat testis, diameter tubulus seminiferus dan lapisan sel spermatogenik. Stuktur histologi tubulus seminiferus didapatkan dengan membuat preparat organ testis menggunakan metode parafin dan pewarna Haematoksilin-Eosin. Setelah didapatkan data keseluruhan parameter, data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS Statistics 26. Hasil penelitian mendapatkan bahwa gambaran aktivitas spermatogenesis tikus putih jantan tidak mengalami peningkatan setelah pemberian ekstrak etanol daun sungkai selama 28 hari.