DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STUDI DAYA HIDUP DAN PERTUMBUHAN KALIANDRA MERAH (Calliandra calothyrsus) PADA BEBERAPA MEDIA TANAH DI LAHAN REKLAMASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA KOTABARU
PENGARANG:AKHMAD MAULIDANI
PENERBIT:FAKULTAS KEHUTANAN
TANGGAL:2018-08-13


Semakin tingginya pertumbuhan penduduk di Indonesia membuat semakin tingginya kebutuhan akan semen, Hal tersebut membuat semakin tinggi kebutuhan akan bahan produksi pada industri pembuatan semen seperti batu kapur, pasir silika, tanah liat, pasir besi dan gipsum. Untuk mendapatkan bahan baku semen seperti batu kapur, tanah liat dan pasir silika di tambang dengan cara pengeboran dan peledakan, sehingga mengakibatkan pembukaan atau kerusakaan pada areal hutan yang ditambang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase daya hidup tanaman Kaliandra Merah pada beberapa media tanah, kemudain untuk mengetahui kualitas hidup tanaman Kaliandra Merah pada beberapa media tanah, dan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman Kaliandra Merah pada beberapa media tanah.
Parameter penelitian yaitu daya hidup, kualitas hidup dan pertumbuhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan yang diulang sebanyak 100 kali, sehingga diperoleh 300 satuan percobaan. Hasil dari penelitian menunjukkan persentase daya hidup tanaman Kaliandra Merah yang tertinggi berada di areal tanah laterit dengan persentase tanaman yang hidup 100 % dan selanjutnya berada di areal tanah limestone dengan persentase tanaman yang hidup 94 %. Adapun yang terendah berada di areal tanah clay dengan persentase tanaman yang hidup 79%.
Kualitas hidup tanaman Kaliandra Merah yang paling sehat berada di areal tanah limestone dengan persentase 56 % dan selanjutnya tanaman Kaliandra Merah yang paling kurang sehat berada di areal tanah laterit dengan persentase 51 %. Untuk tanaman Kaliandra Merah yang paling merana dan mati berada di areal
vi
tanah clay dengan nilai persentase 6 % untuk tanaman merana dan dengan nilai persentase 21 % untuk tanaman yang mati.
Tanaman Kaliandra Merah untuk pertambahan tinggi yang pertama rata-ratanya berada di areal tanah limestone dengan nilai 2,19 cm, kemudian tinggi kedua berada di areal tanah laterit dengan nilai 1,83 cm dan untuk yang terendah rata-ratanya berada di areal tanah clay dengan nilai 1,59 cm. Sedangkan tanaman Kaliandra Merah untuk pertambahan jumlah daun yang paling tinggi pertama rata-ratanya berada di areal tanah limestone dengan nilai 2,39, kemudian tinggi kedua berada di areal tanah laterit dengan nilai 1,94 dan untuk yang terendah rata-ratanya berada di areal tanah clay dengan nilai 1,6.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI