Latar Belakang: Pencabutan gigi adalah salah satu prosedur penanganan pasien di kedokteran gigi. Pasca pencabutan gigi menghasilkan kerusakan pada jaringan dan proses inflamasi yang lambat dapat disebabkan oleh denaturasi protein. Ekstrak daun kecapi sentul (Sandoricum koetjape Merr.) mengandung triterpenoid, alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan fenolik yang memiliki sifat mampu menghambat denaturasi protein dan memiliki potensi sebagai antiinflamasi. Tujuan : Mengidentifikasi dan menganalisis kadar senyawa serta potensi antiinflamasi ekstrak daun kecapi sentul (Sandoricum koetjape Merr.) terhadap denaturasi protein. Metode : Penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan post test control group design, menggunakan sembilan kelompok perlakuan yaitu ekstrak daun kecapi sentul konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm dan 400 ppm, natrium diklofenak dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm dan 400 ppm sebagai kontrol positif dan kontrol negative (aquadest) yang masing-masing mendapatkan 3 kali pengulangan. Pengukuran potensi antiinflamasi menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis kemudian dilakukan perhitungan nilai IC50 untuk mengetahui besarnya potensi antiinflamasi. Hasil : Uji fitokimia menunjukkan bahwa daun kecapi sentul mengandung flavonoid dengan kadar sebesar 264,33 mg/mL, saponin sebesar 846,93 mg/mL, tanin sebesar 0,089 mg/mL, alkaloid sebesar 601,60 mg/mL, steroid sebesar 44,68 mg/mL, fenolik total sebesar 25,16 mg/mL dan triterpenoid sebesar 167,46 mg/mL. Rata-rata nilai IC50 ekstrak etanol daun kecapi sentul adalah 221,37 ppm dan kontrol standar adalah 233,4  ppm Kesimpulan : Ekstrak daun kecapi sentul (Sandoricum koetjape Merr.) konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm dan 400 ppm memiliki potensi antiinflamasi terhadap terhadap denaturasi protein.