Latar Belakang: Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial yang menjadi masalah kesehatan bagi sebagian besar populasi dunia. Anak usia 5-9 tahun memiliki prevalensi karies tertinggi. Pengukuran karies gigi yang tidak dirawat dapat diukur dengan menggunakan indeks PUFA/pufa. Desa Sungai Kupang memiliki nilai pH perairan asam berkisaran antara 3,09-6,45 dan kandungan zat besi (Fe) diatas kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu 1.044mm/ltr. Tujuan: Mengetahui tingkat keparahan karies gigi yang tidak dirawat anak usia 5-9 tahun di Desa Sungai Kupang kecamatan Gambut kabupaten Banjar berdasarkan indeks PUFA. Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan desain cross- sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel anak usia 5-9 tahun berjumlah 47 orang dilakukan pemeriksaan rongga mulut secara visual dengan bantuan kaca mulut untuk menilai keparahan karies gigi menggunakan kriteria indeks PUFA/pufa meliputi keterlibatan pulpa (P/p), ulserasi (U/u), fistula (F/f), dan Abses (A/a). Data penelitian dianalisis secara deskriptif dan dinyatakan secara frekuensi, presentase, dan rata-rata PUFA/pufa. Hasil: Indeks PUFA/pufa dari karies gigi yang tidak dirawat berupa keterlibatan pulpa (P/p) sebesar 3,0; ulserasi (U/u) sebesar 0,06; fistula (F/f) sebesar 0,1; dan abses (A/a) sebesar 0,02. Keparahan karies gigi yang tidak dirawat berdasarkan indeks PUFA/pufa memiliki rata-rata sebesar 3,1. Rata-rata indeks PUFA/pufa yang paling besar adalah kelompok usia 7 tahun dan jenis kelamin perempuan. Kesimpulan: Anak yang berusia 7 tahun dan anak dengan jenis kelamin perempuan memiliki tingkat keparahan karies gigi yang tidak dirawat paling besar berdasarkan rata-rata indeks PUFA/pufa.