DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Prarancangan Pabrik Aluminium Sulfat dari Bauksit dan Asam Sulfat dengan Proses Dorr Kapasitas 50.000 Ton/Tahun
PENGARANG:Achmad Faiz Muqorrobin
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-08


Aluminium sulfat berasal kata alum atau dalam bahasa latin disebut alumen. Aluminium sulfat 

atau senyawa yang memiliki rumus molekul Al2(SO4)3 lebih dikenal dengan tawas merupakan salah 

satu bahan kimia yang sangat diperlukan dalam industri pengolahan air. Selain itu aluminium sulfat 

juga banyak digunakan dalam industri kertas untuk mengatur pewarnaan kertas pada serat kertas, 

pengawetan biji, dan penghilang bau minyak mineral. Selama ini, sebagian besar kebutuhan 

aluminium sulfat diimpor dari luar negeri seperti dari Singapura dan Australia dengan harga yang 

cukup mahal, sedangkan kebutuhannya cukup banyak. Perkembangan penduduk Indonesia yang 

semakin pesat dan penggunaan air semakin banyak menyebabkan penggunaan aluminium sulfat juga 

semakin meningkat. Oleh karena itu, produksi aluminium sulfat sangatlah penting untuk mengatasi 

kekurangan dan mengurangi impor dari luar negeri. Pendirian pabrik ini diutamakan untuk memenuhi 

kebutuhan dalam negeri. Pabrik ini direncanakan beroperasi selama 330 hari/tahun dengan kapasitas 

produk aluminium sulfat sebesar 50.000 ton/tahun dan rencana didirikan pada tahun 2027. Bahan 

baku utama yang diperlukan adalah bauksit yang dibeli dari hasil tambang bauksit di Kalimantan 

Barat. Pabrik akan didirikan di daerah Mempawah, Siantan hilir, Pontianak, Kalimantan Barat dimana 

lokasi tersebut dekat dengan sumber air serta akses yang memadai. 

Proses yang digunakan untuk pembuatan aluminium sulfat adalah aluminium sulfat dari 

bauksit dan asam sulfat. Adapun reaktor yang digunakan yaitu Reaktor Alir Tangki Berpengaduk 

(RATB) dan reaksi bersifat eksotermis (mengeluarkan panas). Produk yang keluar reaktor selanjutnya 

didinginkan di cooler lalu di masukkan ke settling tank , dengan penambahan BaS berfungsi untuk 

mereduksi Fe2(SO4)3 dan penambahan flake glue untuk membentuk flok-flok agar mudah 

mengendap. Kemudian dari settling tank di pompa menuju spray dryer untuk pengeringan. Setelah 

kering, kemudian dimasukkan kedalam cyclone. Dari cyclone kemudian didinginkan di cooling 

conveyor, lalu diseragamkan ukuran melalui ball mill dan screen yang selanjutnya dibawa 

menggunakan bucket elevator dan di tampung didalam bin aluminium sulfat, kemudian dilakukan 

pengepakan lalu disimpan didalam gudang.

Pemasaran aluminium sulfat diutamakan untuk konsumsi dalam negeri. Bentuk perusahaan 

berupa Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem organisasi line dan staff. Sistem kerja karyawan 

berdasarkan pembagian menurut jam kerja yang terdiri dari shift dan non-shift dengan tenaga kerja 

yang dibutuhkan sebanyak 151 orang. Adapun hasil analisa ekonomi memberikan hasil investasi 

modal total (TCI) adalah Rp 141.177.193.396,44 dan diperoleh hasil penjualan yaitu sebesar Rp 

210.264.499.560,30. Selain itu diperoleh juga Return of Investment (ROI) seblelum pajak sebesar 

38% dan Return of Investment (ROI) setelah pajak sebesar 25%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 

yaitu 2,2 tahun dan Pay Out Time setelah pajak yaitu 3,0 tahun. Sehingga diperoleh Break Event Point 

(BEP) sebesar 56% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 28%. Berdasarkan pertimbangan hasil 

evaluasi tersebut maka pabrik aluminium sulfat dengan kapasitas 50.000 ton/tahun ini layak dikaji 

lebih lanjut.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI