DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL BAINTAN PADA MUATAN JARING-JARING KUBUS DAN BALOK DI KELAS V SDN PUNTIK TENGAH
PENGARANG:ULFAH RAHIMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-09


Permasalahan pada penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Matematika. Hal tersebut disebabkan pemahaman siswa terhadap konsep masih rendah, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mampu berpikir logis dan kritis, dan siswa tidak terlibat secara penuh dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran BAINTAN dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan di kelas V SDN Puntik Tengah, Kabupaten Barito Kuala yang berjumlah 13 orang siswa terdiri dari 6 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, pada semester II tahun ajaran 2021/2022. Data yang diambil merupakan data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berpikir krtis siswa dan secara kuantitatif, yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes tertulis secara kelompok dan individu. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan digambarkan dalam bentuk tabel, grafik selanjutnya diinterpretasikan sesuai indikator keberhasilan ketuntasan belajar secara individual dan klasikal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai 78,12% dengan kriteria “Cukup Tinggi” meningkat pada pertemuan IV menjadi 100% dengan kriteria “Sangat Tinggi”. Aktivitas siswa pada pertemuan I mencapai 7,69% dengan kriteria “Kurang Aktif” dan meningkat pada pertemuan IV mencapai 79,92% dengan kriteria “Sangat Aktif”. Adapun keterampilan berpikir kritis siswa pada pertemuan I mencapai 7,69% dengan kriteria “Kurang Aktif” dan meningkat pada pertemuan IV mencapai 79,92% dengan kriteria “Sangat Aktif”. Untuk ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan I mencapai 30,76% meningkat pada pertemuan IV mencapai 84,61%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan model BAINTAN dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar siswa. Adapun saran bagi kepala sekolah, guru, siswa dan peneliti lain adalah agar penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, dan hasil belajar siswa.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI