Latar Belakang: Luka merupakan rusaknya integritas sebagian jaringan tubuh yang terjadi akibat trauma secara disengaja maupun tidak disengaja. Saat mengalami luka tubuh akan mengeluarkan respon fisiologis untuk mempercepat penyembuhan luka. Salah satu proses yang berperan penting dalam penyembuhan luka adalah angiogenesis yang terjadi pada fase proliferasi dimulai dari hari ke-3 sampai hari ke-7. Pengobatan luka dapat dilakukan dengan pemberian povidone iodine 10%. Namun, penggunaanya dalam jangka panjang mengakibatkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan alternatif bahan yang lebih aman, salah satunya dengan memanfaatkan kitosan sisik ikan haruan. Kitosan mengandung N-acetylglukosamine telah terbukti dapat berperan dalam mempercepat penyembuhan luka. Tujuan: menganalisis pengaruh kitosan sisik ikan haruan terhadap jumlah pembuluh darah baru pada luka insisi tikus wistar. Metode: penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan post-test only with control group design menggunakan 45 ekor tikus wistar jantan yang terbagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari kelompok yang diberikan kitosan sisik ikan haruan konsentrasi 1%, 3%, 5%, sedangkan kelompok kontrol terdiri dari kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif yang diberikan povidone iodine 10%. Seluruh tikus dilukai pada bagian punggung kemudian dieuthanasia pada hari ke-3, 5 dan 7.  Hasil: kitosan sisik ikan haruan berpengaruh terhadap pembentukan pembuluh darah baru pada hari ke-3, peningkatan jumlah pembuluh darah baru pada hari ke-5, dan penurunan jumlah pembuluh darah baru pada hari ke-7. Kesimpulan: kitosan sisik ikan haruan dapat memberikan pengaruh terhadap jumlah pembuluh darah baru di hari ke 3, 5, dan 7 dengan konsentrasi paling efektif sebesar 5%.

Kata Kunci: Penyembuhan luka, Kitosan, Kitosan sisik ikan haruan, Angiogenesis