DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN KOLABORASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DETEKSI DI KELAS V SDN BARINGIN B
PENGARANG:ABDURRAHMAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-15


ABSTRAK

Abdurrahman. 2022. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kolaborasi 

dengan Menggunakan Model DETEKSI di Kelas V SDN Baringin B. 

Skripsi. Program Pendidikan Studi Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat 

Banjarmasin. Dosen Pembimbing Diani Ayu Pratiwi, M.Pd

Kata Kunci: DETEKSI, Aktivitas, Berpikir Kritis, Kolaborasi, Hasil Belajar

Permasalahan penelitian adalah rendahnya aktivitas siswa, keterampilan 

berpikir kritis dan kolaborasi sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar 

siswa pada muatan pelajaran IPA. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang 

bersifat satu arah, siswa masih bersifat pasif, pembelajaran cenderung abstrak, 

siswa tidak terbiasa berpikir kritis, kreatif dan berkolaborasi. Salah satu upaya 

meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi dan hasil 

belajar yaitu dengan menggunakan kombinasi Model pembelajaran DETEKSI 

(Discovery Learning, Think Talk Write dan Snowball Throwing). Adapun tujuan 

dari penelitian ini adalah mendeskripsikan aktivitas guru, meningkatkan aktivitas 

siswa, keterampilan berpikir kritis, kolaborasi.

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 

Subjek penelitian yakni siswa kelas V SDN Baringin B Kabupaten Tapin tahun 

pelajaran 2021/2022 sebanyak 16 orang. Jenis data penelitian yang digunakan 

adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi 

aktivitas guru, siswa keterampilan berpikir kritis dan, kolaborasi siswa. 

Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari teknik pengukuran tes tertulis secara 

individu berupa lembar kerja siswa dan evaluasi. Analisis data dalam penelitian 

ini menggunakan Teknik deskriptif analisis dan cross tabulasi dijabaran dengan 

tabel, grafik dan interprestasi dengan persentase.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I 

memperoleh skor 21, pertemuan II 27, pertemuan III skor meningkat 30 dan 

pertemuan IV skor mencapai maksimal 32 dengan kualifikasi sangat baik. 

Aktivitas Siswa pertemuan I hanya 19%, pertemuan II 37%, pertemuan III 75% 

serta pertemuan IV meningkat secara signifikan 94% dengan kualifikasi sangat 

aktif. Keterampilan berpikir kritis pada pertemuan I 13%, pertemuan II 37%, 

pertemuan III 69% dan pertemuan IV meningkat secara signifikan 87% dengan 

kualifikasi sangat aktif. Keterampilan kolaborasi pada pertemuan I 31%, 

pertemuan II 44%, pertemuan III 75% dan pertemuan IV meningkat secara 

signifikan 100% dengan kualifikasi sangat aktif. Sehingga hal ini berdampak 

pada hasil belajar ranah afektif dari pertemuan I 44% menjadi 100%, kognitif 

44% menjadi 94% dan ranah psikomotorik 31% meningkat menjadi 94%. 

Berdasarkan hasil temuan dapat disimpulkan bahwa model DETEKSI

dapat mendeskripsikan aktivitas guru, meningkatkan aktivitas siswa, keterampilan 

berpikir kritis dan kolaborasi serta hasil belajar siswa. Disarankan dalam 

penggunaan model DETEKSI dapat dijadikan sebagai salah satu referensi 

alternatif dalam meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan 

kolaborasi yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI