Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis siswa dan hasil belajar siswa disebabkan karena aktivitas pembelajaran cenderung masih berfokus pada guru, siswa masih malu bertanya pada guru dalam menggali informasi, siswa masih menunggu arahan guru dalam pemecahan masalah, dan kurangnya penggunaan media visual serta jarang mengkombinasikan model. Oleh karena itu salah satu upaya meningkatkan aktivitas, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa yaitu melalui Model PROKLAMASI (Problem Based Learning (PBL), Numbered Head together (NHT) dan Make a match) merupakan salah satu solusi terbaik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan menganalisis peningkatan aktivitas siswa, keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Sungai Lulut 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2021/2022, jumlah siswa sebanyak 16 orang. Data dihasilkan dari observasi dan tes hasil belajar, kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif dan digambarkan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada masing-masing indikator keberhasilan aktivitas guru dan siswa, keterampilan berpikir kritis, serta tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa secara individual dan klasikal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada setiap pertemuan selalu terlaksana dengan baik, pada pertemuan I mendapatkan kriteria “Baik”, dan mengalami peningkatan pada pertemuan IV menjadi kriteria “Sangat Baik”. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan pada pertemuan I memperoleh kriteria “Kurang Aktif” dan meningkat pada pertemuan IV menjadi kriteria “Sangat Aktif”. Aktivitas keterampilan berpikir kritis mengalami peningkatan pada pertemuan I memperoleh kriteria “Kurang Kritis” dan meningkat pada pertemuan IV menjadi kriteria “Sangat Kritis”. Evaluasi keterampilan berpikir kritis pertemuan I memperoleh kriteria “Kurang Kritis” dan meningkat pada pertemuan IV menjadi kriteria “Sangat Kritis”. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada pertemuan I memperoleh 68,75% dan meningkat pada pertemuan IV memperoleh 93,75%. 

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa Model PROKLAMASI (Problem Based Learning (PBL), Numbered Head together (NHT) dan Make a match) dapat meningkatkan aktivitas, berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Disarankan untuk Guru bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam menggunakan model pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.