Putri, Annisa Eka. 2022. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V pada Materi Kalor Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning dan Numbered Head Together di SDN Marabahan 3. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing Drs. Radiansyah., M.Pd
Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Problem Based Learning, Discovery Learning, Numbered Head Together.
Permasalahan dalam penelitian adalah rendahnya hasil belajar siswa. Ini disebabkan karena proses pembelajaran kurang keaktifan, kefokusan dan minat peserta didik serta pembelajaran berjalan satu arah. Untuk mengatasi permasalahan dengan Kombinasi Model Pembelajaran Problem Based Learning, Discovery Learning dan Numbered Head Together. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas pendidik dan peserta didik yang berdampak pada hasil belajar peserta didik.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah kelas V SDN Marabahan 3 Barito Kuala tahun pelajaran 2021/2022 berjumlah 15 orang. Jenis data adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari obervasi aktivitas pendidik dan peserta didik. Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran tes tertulis
secara individu. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator
ketuntasan belajar yang ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan keterlaksanaan aktivitas pendidik pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 24 hingga 31 dengan kriteria sangat baik. Aktivitas peserta didik pada pertemuan 1 sampai 4 meningkat dari 53% hingga 93% dengan kriteria sangat aktif. Sehingga mempengaruhi meningkatnya hasil belajar peserta didik pertemuan 1 sampai 4 dari 60% hingga 93%.
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik pada Tema 6 Panas dan Perpindahannya menggunakan kombinasi model pembelajaran problem based learning, discovery learning dan numbered head together di SDN marabahan 3 meningkat dan hipotesis dapat diterima. Disarankan bagi pendidik sebagai pertimbangan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran, peserta didik dapat memperbaiki gaya belajar, kepala sekolah sebagai masukan pembinaan pendidik dan peneliti selanjutnya untuk bahan referensi.