ABSTRAK

Nurul kamariah, 2022 Implementasi Penilaian Aspek Sikap Saat Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri di Kecamatan Danau Panggang. Skripsi Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Rabiatul Adawiah, (II) Mariatul Kiptiah. 

Kata Kunci: Pembelajaran daring, Penilaian sikap

Sejak diumumkannya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai wabah nasional pada 11 Maret 2020 perubahan yang dipaksa oleh Covid-19 ini begitu cepat. Hal ini menyebabkan persiapan untuk menghadapi berbagai perubahan menjadi tidak maksimal termasuk dalam dunia pendidikan, pembelajaran di sekolah mulai melakukan adaptasi diantaranya melalui sistem Daring. Pada pembelajaran daring penilaian ranah sikap, ada beberapa hal yang menyulitkan guru dalam pelaksanaan penilaian ranah sikap. 

Tujuan yang ingin dicapai dalam  penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penilaian sikap siswa oleh guru mata pelajaran PPKn dan  mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi guru mata pelajaran PPKn dalam melaksanakan penilaian sikap siswa saat pembelajaran secara daring. Metode yang digunakan dalam penelitian pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, jadi penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Sumber data dengan teknik penentuan sampel purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dan dianalisis dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. 

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa  dalam melaksanakan penilaian aspek sikap, guru menggunakan teknik observasi dengan lembar observasi Penilaian sikap dilakukan melalui tahapan: mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran, mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/ pengamatan, menindaklanjuti hasil pengamatan, dan mendeskripsikan perilaku peserta didik. Kendala yang dihadapi guru dalam menilai sikap siswa saat pembelajaran secara daring adalah: tidak bisa komunikasi secara langsung, sebagian siswa memiliki keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa membeli  fasilitas untuk belajar online, sebagian orang tua siswa kurang memahami  pentingnya  siswa memiliki  fasilitas untuk belajar online, keterbatasan waktu yang dimiliki guru, dan banyaknya jumlah siswa