DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Upaya Mengembangkan Motorik Halus Dalam Mencetak Melalui Metode Demonstrasi Eksperimen dan Pemberian Tugas pada Anak Kelompok A1 di TK An Nafiz Tabalong
PENGARANG:SITI RIANI KHAIRINA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-23


ABSTRAK

Khairina. Siti, Riani. 2022. Upaya Mengembangkan Motorik Halus Dalam Mencetak Melalui Demonstrasi, Eksperimen dan Metode Pemberian Tugas Pada Anak Kelompok A1 Di TK An Nafiz Tabalong. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dra. Ike Hananik, M.Pd.

Kata Kunci: Motorik Halus, Mencetak, Demonstrasi, Eksperimen, Metode Pemberian Tugas

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya perkembangan motorik halus anak pada kelompok A1 TK An Nafiz Tabalong. Hal ini disebabkan pembelajaran yang disajikan guru dalam mengembangkan motorik halus hanya pada kegiatan mewarnai dengan menggunakan krayon, Dengan demikian, pembelajaran tidak melibatkan siswa secara aktif. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pengembangan motorik halus dalam mencetak yaitu menggunakan metode Demonstrasi, Eksperimen dan Pemberian tugas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, dan menganalisis hasil pengembangan motorik halus dalam mencetak.

Pendekatan penelitian yang diguanakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setting penelitian pada anak kelompok A1 di TK An Nafiz Tabalong yang berjumlah 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Indikator keberhasilan aktivitas guru dikatakan berhasil jika mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas anak rata-rata kelas dengan persentase ≥80% kategori aktif dan sangat aktif dan hasil perkembangan motorik halus minimal 80% mencapai BSH dan BSB.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I dengan skor 26 kategori baik, pertemuan II dengan skor 30 kategori baik, pertemuan III dengan skor 40 kategori sangat baik. Aktivitas anak pada pertemuan I dengan persentase 30% kategori sebagaian kecil anak aktif, pertemuan II dengan persentase 70% kategori sebagian besar anak aktif. Pertemuan III dengan persentase 100% kategori seluruh anak aktif. Hasil perkembangan motorik halus pertemuan I dengan persentase 30% hanya ada 3 orang anak yang berhasil berkembang, pertemuan II dengan persentase 70% hanya ada 7 orang anak yang berhasil berkembang dan pada pertemuan III mencapai 100% yang berarti seluruh anak berhasil berkembang mendapat BSH dan BSB.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Demonstrasi, eksperimen dan pemberian tugas dalam mencetak dapat mengembangkan motorik halus sesuai dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan. Disarankan bagi guru, kepala sekolah dan peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan masukan informasi untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI