Pondasi adalah bagian terbawah dari sebuah konstruksi yang memikul seluruh
beban bangunan dan beban lainnya. Pondasi tidak hanya berfungsi untuk menopang
beban konstruksi saja, tetapi juga beban alat berat yang digunakan pada proyek. Tower
Crane adalah contoh alat berat yang memerlukan perencanaan pondasi yang baik agar
dapat menopang dan menyalurkan bebannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada bangunan, serta jenis dan dimensi yang
cocok untuk Tower Crane pada proyek Pembangunan Gedung Tahap 2 RSUD Ulin
Banjarmasin. Tujuan selanjutnya untuk menghitung stabilitas pondasi Tower Crane
meliputi daya dukung dan penurunan pondasi.
Tahapan penelitian ini dimulai dengan studi literatur. Tahap selanjutnya
mengumpulkan data yang meliputi data lapangan, data laboratorium, dan pembebanan.
Data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode Schmertmann &
Nottingham (1978) dan metode Mayerhof (1956). Analisis menggunakan perhitungan
manual.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa gaya vertikal yang bekerja
pada bangunan Tower Crane sebesar 194 ton, gaya horizontal sebesar 2,38 ton dan
total momen sebesar 113,94 ton meter. Besar daya dukung pada pondasi Tower Crane
dengan menggunakan metode Meyerhof sebesar 375,96 ton dan metode Schmertmann
– Nottingham sebesar 162,499 ton. Besar daya dukung kelompok tiang berdasarkan
metode Meyerhof sebesar 1584,6714 ton dan metode Schmertmann – Nottingham
sebesar 684,933 ton dengan masing-masing desain 5 tiang dan telah dapat menahan
beban yang direncanakan. Beban eksentristas didapat nilai beban batas total dapat
diterima pondasi (Qult) sebesar 1685,632 ton. Besar penurunan tiang kelompok
menggunakan rumus normally consolidation dengan kedalaman 0 sampai 46 meter
sebesar 0,366 meter.
Kata kunci: pondasi, Tower Crane, daya dukung pondasi, penurunan pondasi.