DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Implementasi Access Reform Pada Kelompok Pengolahan Hasil Ikan Studi Kasus: Kampung Iwak Kelurahan Mentaos
PENGARANG:SHAFRINA AMALIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-26


 

 

ABSTRAK

Shafrina Amalia, 2020419320013, 2022 “Implementasi Access Reform Pada Kelompok Pengolahan Hasil Ikan Studi Kasus: Kampung Iwak Kelurahan Mentaos”, di bawah bimbingan Bapak H. Muslih Amberi dan Ibu Hj. Rahma Yuliani.

 

Implementasi asset reform dan access reform senantiasa digalakkan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Access reform diwujudkan dengan penyediaan akses bagi penerima manfaat reforma agraria terhadap segala hal yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan tanahnya sebagai sumber kehidupan berdasarkan potensi yang ada pada masing-masing daerah. Kelompok Pengolahan Hasil Ikan di Kampung Iwak Kelurahan Mentaos adalah suatu daerah yang memiliki potensi dibidang perikanan yang membutuhkan akses dalam mengembangkan hasil produktivitasnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengumpulan data yakni wawancara dan dokumentasi. Informan kunci dari penelitian ini yakni pegawai seksi Penataan dan Pemberdayaan. Selain itu, dilakukan wawancara dengan Kelompok Pengolahan Hasil Ikan di Kampung Iwak.

Hasil penelitian dari implementasi access reform pada Kelompok Pengolahan Hasil Ikan di Kampung Iwak Kelurahan Mentaos yaitu implementasi access reform pada Kelompok Pengolahan Hasil Ikan di Kampung Iwak secara umum implementasi access reform pada Kelompok Pengolahan Hasil Ikan di Kampung Iwak sudah berjalan baik namun ada beberapa yang belum maksimal. Hal ini tergambar dengan adanya beberapa harapan dari Kelompok Masyarakat yang belum tercapai. Jika dilihat berdasarkan perspektif Grindle masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya khususnya pada tipe manfaat, pelaksana program dan strategi pelaksanannya. Faktor pendukung terdiri dari respon positif dan antusias tinggi dari masyarakat, serta kesadaran dari instansi dalam implementasi kegiatan access reform. Faktor penghambatnya terdiri dari kurangnya kegiatan pelatihan secara langsung untuk masyarakat dan sikap disiplin tepat waktu untuk pelaksana program.

Penelitian ini merekomendasikan kepada Kantor Pertanahan Kota Banjarbaru untuk lebih memperbaiki lagi dalam implementasi kegiatan access reform yang akan datang agar tepat sasaran dalam menyejahterkan masyarakat.

Kata Kunci: Reforma Agraria, Access Reform, Implementasi Kebijakan


Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI