DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENGEMBANGKAN AKTIVITAS, KEMANDIRIAN DAN ASPEK MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL DIRECT INTRUCTION, KEGIATAN MONTASE DAN MEDIA BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK B TK ISLAM BAITUL MAKMUR BANJARMASIN
PENGARANG:HADIJAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-08-26


ABSTRAK

Hadijah. 2022. Mengembangkan aktivitas, kemandirian, dan aspek motorik halus menggunakan kombinasi model direct intruction melalui kegiatan montase dan media bahan bekas pada anak kelompok B TK Islam Baitul Makmur. Skripsi Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Celia Cinantya, S.Kom., M.Pd.

Kata Kunci: Menggunting Sesuai Pola, Direct instruction, Montase, Bahan Bekas

Permasalahan dalam penelitian ini adalahrendahnya aktivitas, kemandirian dan kemampuan motorik halus anak hal ini disebabkan pembelajaran yang monoton, seringnya dibantu dalam pembelajaran sehingga kurangnya sebuah kemandirian anak, dan kurangnya kegiatan yang melatih motorik halus anak. Upaya memecahkan masalah ini yaitu menggunakan kombinasi model direct instruction melalui kegiatan montase dengan media bahan bekas. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mendiskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas, kemandirian anak dan menganalisis hasil perkembangan anak.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah kelompok B TK Islam Baitul Makmur sebanyak 14 anak.Teknis pengumpulan data menggunakan observasi, analisis deskriptif dengan tabel dan grafik. Indikator keberhasilan yaitu pada aktivitas guru memperoleh nilai skor ≥ 21 dengan kriteria sangat baik, aktivitas anak mencapai skor ≥81 secara klasikal terlaksana dengan kriteria sangat aktif, dan kemandirian anak mencapai skor ≥81 secara klasikal, serta hasil perkembangan anak secara klasikal ≥81% terlaksana dengan interpretasi berkembang sangat baik (BSB).

Hasil temuan menunjukkan aktivitas guru meningkat dari pertemuan 1 hingga pertemuan 3. Aktivitas anak meningkat dari pertemuan 1 50% kepertemuan 3 menjadi 86%. Kemandirian anak meningkat dari pertemuan 1 50% kepertemuan 3 93% Dan hasil perkembangan anak secara klasikal pada awal pertemuan 64% mengalami perkembangan hingga 93%% pada pertemuan 3.

Disimpulkan kombinasi model Direct instruction melalui kegiatan montase dan media bahan bekas berhasil melaksanakan aktivitas guru, meningkatkan aktivitas, kemandirian anak dan hasil perkembangan yang optimal.Disarankan penggunaan model Direct instruction melalui kegiatan montase dengan media bahan bekas sebagai referensi pembelajaran efektif guna mewujudkan hasil perkembangan aspek motorik halus lebih baik.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI