Tingginya miskonsepsi dan rendahnya kreativitas peserta didik pada materi Larutan Penyangga memerlukan adanya model pembelajaran yang inovatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model learning cycle 8E untuk mengatasi miskonsepsi dan meningkatkan kreativitas peserta didik di SMA Negeri 2 Banjarmasin. Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah kelas XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial (uji-t dan uji Kruskal-Wallis). Uji-t digunakan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar pemahaman konsep dan uji Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis kreativitas pada kelas eksperimen dan kontrol dalam mengetahui keefektifan model learning cycle 8E. Hasil penelitian diperoleh dari hasil analisis uji hipotesis bahwa nilai Sig(2.tailed) yang diperoleh sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan (1) Terdapat  perbedaan pemahaman konsep, miskonsepsi dan kreativitas yang signifikan antara peserta didik kelas eksperimen terhadap kelas kontrol, (2) Pemahaman konsep dan kreativitas kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dari data tersebut, dapat disimpulkan penerapan model learning cycle 8E lebih efektif dari pada model daring ekspositori (konvensional) dalam mengatasi miskonsepsi pada materi larutan penyangga dan meningkatkan kreativitas peserta didik