ABSTRACT

       Background: Pulp capping is a treatment that aims to maintain the viability of the pulp tissue. Calcium hydroxide (Ca(OH)2 is a material that is often used for pulp capping procedures. However, this material does not provide a good adaptation to dentin. Therefore, an alternative material that is more biocompatible is needed, one of which is by using papuyu fish scale chitosan. papuyu fish as an alternative material must be proven to have no toxic effects. Objective: to analyze whether the chitosan of papuyu fish scales (Anabas testudineus) is toxic to BHK-21 fibroblast cells using the MTT assay method. Methods: This study was a pure experimental study with a post-test-only design with a control group design consisting of 12 groups. The group given the chitosan treatment of papuyu fish scales consisted of 10 groups with concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% and 100% with 2 control groups namely control cells. and media control. Results: The results showed that the chitosan of papuyu fish scales did not have a toxic effect on BHK-21 fibroblast cells because the percentage value of cell viability of the entire treatment group was > 60% and the IC50 value was > 0.1%, which was 5.405 %. Conclusion: There was no toxic effect after administration of papuyu fish scales chitosan (Anabas testudineus) with concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, and 100% on cells BHK-21 fibroblasts.

Keywords: BHK-21 fibroblast cells, papuyu fish scale chitosan, toxicity test

ABSTRAK

       Latar Belakang: Pulp capping merupakan perawatan yang bertujuan untuk mempertahankan viabilitas jaringan pulpa. Kalsium hidroksida (Ca(OH)₂merupakan bahan yang sering digunakan untuk prosedur pulp capping. Namun, bahan ini tidak memberikan adaptasi yang baik terhadap dentin. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan yang lebih biokompatibel salah satunya dengan memanfaatkan kitosan sisik ikan papuyu. Kitosan sisik ikan papuyu sebagai bahan alternative harus terbukti tidak memiliki efek toksik. Tujuan: menganalisis apakah kitosan sisik ikan papuyu (Anabas testudineus) bersifat toksik terhadap sel fibroblas BHK-21 dengan metode MTT assay. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan post testonly with control group design yang terdiri dari 12 kelompok. Kelompok yang diberikan perlakuan kitosan sisik ikan papuyu terdiri dari 10 kelompok dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% dengan 2 kelompok kontrol yaitu kontrol sel dan kontrol media.Hasil: : hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan sisik ikan papuyu tidak memiliki efek toksik terhadap sel fibroblas BHK-21 karena nilai persentase viabilitas sel seluruh kelompok perlakuan > 60% dan nilai IC50 > 0,1% yaitu 5.405 %. Kesimpulan: Tidak terdapat efek toksik setelah pemberian kitosan sisik ikan papuyu (Anabas testudineus) dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100%  terhadap sel fibroblas BHK-21.

      Kata Kunci:          Sel fibroblas BHK-21, kitosan sisik ikan papuyu,uji toksisitas

isitas