Kemampuan dalam berbicara merupakan hal yang penting untuk dikuasai dalam perkembangan seorang anak, karena kemampuan berbicara bukan hanya sekedar untuk mengungkapkan bunyi namun hal tersebut juga mencakup kebutuhan anak untuk dapat mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Gangguan keterlambatan bicara pada anak akan beresiko dan berdampak besar pada hal lain, diantaranya kesulitan belajar, kesulitan membaca dan menulis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan teknik shaping untuk meningkatkan kemampuan bicara pada anak yang mengalami speech delayed. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi one group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu 3 orang anak yang mengalami speech delayed. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon signed rank tests nilai Z hitung < Z tabel (-1,633 < 0,13), analisis ini menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan bicara pada anak yang mengalami speech delayed sebelum dan sesudah dilakukannya teknik shaping. Hasil gain score yang diperoleh masing – masing subjek yaitu subjek 1 memperoleh angka kenaikan sebesar 8, subjek 2 memperoleh angka kenaikan sebesar 8, dan subjek 3 memperoleh angka kenaikan sebesar 5. Shaping dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan bicara anak yang mengalami speech delayed, seperti dapat mengucapkan huruf, suku kata, dan kata.
Kata Kunci : Shaping, kemampuan bicara, anak, speech delayed