Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kognitif anak dalam menunjukkan aktivitas eksploratif dan menyelidik, hal ini disebabkan karena anak kurang memperhatikan penjelasan dari guru,  menggunakan media pembelajaran yang kurang menarik, kurangnya melakukan percobaan sederhana dalam suatu pembelajaran sehingga anak kurang aktif, dan anak kurang memiliki pengalaman dalam pembelajaran percobaan sederhana dimana anak selalu meminta bantuan guru untuk melakukan sesuatu. Upaya pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, metode Eksperimen dengan media Loose Parts. Tujuan dari pembelajaran ini yaitu mendeskripsikan aktivitas guru, medeskripsikan aktivitas anak, dan menganalisis perkembangan kognitif dalam menunjukkan aktivitas eksploratif dan menyelidik.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan sebanyak 3 pertemuan. Subjek penelitian adalah kelompok B TK Negeri 3 Alalak sebanyak 19 anak. Instrumen yang digunakan yaitu lembar aktivitas guru, aktivitas anak, dan hasil perkembangan. Sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 mendapatkan skor 21 dengan kategori ”cukup baik”, pada pertemuan 2 mendapatkan skor 27 dengan kategori “baik” dan pada pertemuan 3 mendapatkan skor 33 dengan kategori “sangat baik”. Aktivitas anak pada pertemuan 1 mencapai 53% kategori “cukup aktif”, pada pertemuan 2 meningkat  menjadi 68% kategori “aktif”, sedangkan pada pertemuan 3 mencapai 89%  kategori “sangat aktif”. Untuk hasil perkembangan kognitif anak pada pertemuan 1 mencapai 37%, pada pertemuan 2 meningkat 63% dan meningkat kembali pada pertemuan 3 mencapai 89%.

Disimpulkan menggunakan kombinasi model Discovery Learing, metode Eksperimen dengan media Loose Parts dapat meningkatkan aktivitas anak dan mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam menunjukkan aktivitas eksploratif dan menyelidik pada TK Negeri 3 Alalak Barito Kuala. Bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memilih model-model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam menunjukkan aktivitas eksploratif dan menyelidik.