DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGGUNAAN SILASE EMPULUR SAGU SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI ITIK PEKING JANTAN HARRY WIJAYANTO JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2018
PENGARANG:HARRY WIJAYANTO
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-08-20


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan silase empulur sagu yang optimal untuk menggantikan dedak padi dalam ransum terhadap performans itik peking jantan dalam ransum pertambahan bobot badan, konsumsi ransum, konversi ransum dan pendapatan usaha (IOFC).
Penelitian dilaksanakan selama 4,2 bulan dengan kegiatan meliputi persiapan (2 minggu), pelaksanaan percobaan (8 minggu), dan pengolahan data hasil dan laporan skripsi (8 minggu). Penelitian dilaksanakan di kandang bapak Sri Sugiarto yang berada di jalan Caraka Jaya Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang. Pengambilan bahan empulur sagu bertempat di Kecamatan Gambut dan proses pengolahan silase bertempat di rumah Harry Wijayanto di Kelurahan Landasan Ulin Utara, dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak Fakultas Pertanian ULM Banjarbaru sebagai tempat uji laboratorium sampel.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, dimana setiap ulangan terdiri dari 4 ekor itik peking sehingga jumlah DOD yang digunakan adalah 80 ekor. Perlakuan penelitian adalah silase empulur sagu dalam bentuk tepung pada pakan itik peking jantan sebagai pengganti dedak padi. Perlakuan penelitian meliputi : P0 (Tanpa silase empulur sagu (kontrol)), P1 (Penggunaan silase empulur sagu 5 % dalam ransum),
P2 (Penggunaan silase empulur sagu 10 % dalam ransum), P3 (Penggunaan silase empulur sagu 15 % dalam ransum), P4 (Penggunaan silase empulur sagu 20 % dalam ransum).
Hasil penelitian penggunaan silase empulur sagu sebagai pengganti dedak padi dalam ransum hingga 20% tidak menyebabkan penurunan konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan berat badan akhir yang nyata. Akan tetapi penggunaan empulur sagu sebagai pengganti dedak pada tingkat 15% (P3) memberikan nilai kerugian yang paling rendah dan konversi yang lebih kecil.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI