Media sosial melalui jaringan internet saat ini banyak idigunakan masyarakat, khususnya remaja. Hal ini dapat memudahkan dalam berkomunikasi namun ini juga dapat memiliki dampak negatif seperti perundungan siber. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan kelekatan orangtua terhadap kecenderungan perundungan siber pada pelaku dan korban remaja di Sekolah Penggerak (SMP Negeri Z) Banjarbaru serta untuk melihat perbedan kelekatan orangtua pada kecenderungan perundungan siber pelaku dan korban. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif secara cross-sectional. Populasi penelitian adalah siswa siswi dari SMP Negeri Z banjarbaru berjumlah 67 orang yang terdiri dari 34 orang pelaku dan 33 orang korban perudungan siber, partisipan penelitian dipilih dengan metode purposive sampling. Data diambil menggunakan skala Florence Cyberbullying-Cybervictimization Scales (FCBVSs)  dan The Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA-R) yang telah diadaptasi. Analis data menggunakan teknik regresi polinomial dan uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tidak ada peranan kelekatan orangtua terhadap kecenderungan perundungan siber pada pelaku remaja, (2) tidak ada peranan kelekatan orangtua terhadap kecenderungan perundungan siber pada korban remaja, (3) terdapat perbedaan kelekatan orangtua pada pelaku dan korban kecenderungan perundungan siber.

Kata kunci : kelekatan orangtua, perundungan siber, remaja