Persaingan global menuntut semua lembaga pemerintahan untuk melakukan perubahan, pada dunia pendidikan pemerintah membijakinya dengan melahirkan “Kampus Merdeka” yang memberikan kemudahan bagi perguruan tinggi untuk merubah status menjadi PTN BLU maupun PTN BH, agar lebih mandiri dalam pengelolaannya. Perubahan tentunya membawa dampak bagi sumber daya manusia di perguruan tinggi seperti tenaga kependidikan yang pekerjaannya berkaitann dengan tuntutan administrasi, sehingga diperlukan kesiapan untuk menghadapinya. Salah satu upaya mencapai kesiapan berubah adalah dengan meningkatakan iklim komunikasi karena iklim komunikasi berpengaruh terhadap reaksi dan tingkat kesiapan berubah seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan iklim komunikasi terhadap kesiapan berubah pada tenaga kependidikan Universitas Lambung Mangkurat. Subjek penelitian berjumlah 254 orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur skala likert dan analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana melalui SPSS versi 23. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat peranan antara iklim komunikasi terhadap kesiapan berubah pada tenaga kependidikan ULM dengan nilai t hitung sebesar 12,201 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa iklim komunikasi berperan sebesar 37,1% terhadap kesiapan berubah pada tenaga  kependidikan ULM, sementara 62,9% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.

Kata kunci: Iklim komunikasi, kesiapan berubah, tenaga kependidikan Universitas Lambung Mangkurat

Global competition requires all government institutions to make changes. In the world of education the government is wisely implementing "Independent Campus" which enables universities to easily change their status into PTN BLU (State University with Public Service Agency status) or PTN BH (State University with Legal Entity status) to become more independent in their management. Changes have impacts on human resources such as the educational staff with administrative jobs, so readiness is needed to deal with them. One of the efforts to achieve it is by improving communication climate. The purpose of this study was to investigate the role of communication climate on readiness for change in educational staff of Lambung Mangkurat University. The subjects were 254 people selected using the simple random sampling technique. Data were collected using a Likert scale and analyzed using the simple linear regression analysis technique through SPSS version 23. The results showed that there was a role of communication climate on readiness for change in the educational staff with a t-count of 12.201 and a significance of 0.000. The coefficient of determination showed that communication climate played a role of 37.1% on readiness for change, while the other 62.9% was influenced by other factors.

Keywords: Communication climate, readiness for change, educational staff of Lambung Mangkurat University