DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Kualitas dan Pemanfaatan Arang Kayu Akasia Daun Kecil (Acacia auriculiformis) Sebagai Stimulan Pertumbuhan Semai Saga (Adenanthera pavonina).
PENGARANG:DEWI ALIMAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-09-06


ABSTRAK

DEWI ALIMAH, 2022. “Kualitas dan Pemanfaatan Arang Kayu Akasia Daun Kecil (Acacia auriculiformis) Sebagai Stimulan Pertumbuhan Semai Saga (Adenanthera pavonina).” Tesis. Program Studi Magister Kehutanan, Universitas Lambung Mangkurat. Dosen Pembimbing: Dr. Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut, M.Sc. dan  Dr. Yusanto Nugroho, S.Hut, M.P.

 

Kata kunci: Acacia auriculiformis, kualitas arang, suhu pengarangan

 

Akasia daun kecil (Acacia auriculiformis) merupakan bahan baku pembuatan arang di Kalimantan Selatan, dimana umumnya dilakukan secara konvensional dengan metode timbun. Metode ini memakan waktu pengarangan lebih lama (1,5-2 bulan), proses tidak terkontrol, dan kualitas arang relatif rendah. Metode karbonisasi dengan memperhitungkan suhu dan durasi pengarangan dapat memperbaiki kualitas arang. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan suhu dan durasi pengarangan yang tepat sehingga menghasilkan kualitas arang yang baik, (2) mendapatkan informasi jenis senyawa kimia yang terkandung dalam kayu dan arang kayu akasia daun kecil, dan (3) mendapatkan informasi respon pertumbuhan semai saga setelah diberi arang. Kayu diarangkan dengan suhu 400, 500, dan 600°C selama 2, 3, dan 4 jam. Kualitas arang dianalisis mengikuti prosedur SNI 01-1683-1989 meliputi kadar air, kadar abu, kadar zat terbang, kadar karbon terikat, dan rendemen serta mengikuti ASTM (1998) untuk nilai kalor. Senyawa kimia kayu dan arang kualitas tertinggi dan terendah diidentifikasi menggunakan Py-GCMS. Arang dari ketiga suhu dengan konsentrasi 5% (v/v) diaplikasikan bersama topsoil sebagai media tanam pada pembibitan tanaman saga. Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang kualitas terbaik dihasilkan dari pengarangan kayu pada suhu 600°C selama 2 jam. Pada setelan ini diperoleh rendemen arang 17,29%; kadar air 1,73%; kadar zat terbang 30,09%; kadar abu 0,87%; kadar karbon terikat 67,32%; dan nilai kalor sebesar 7.944,24%. Sebagian besar parameter tersebut memenuhi persyaratan standar arang SNI dan Standar Amerika. Di dalam kayu dan arang yang diarangkan pada suhu 400°C masing-masing teridentifikasi sebanyak 30 jenis senyawa kimia yang didominasi oleh jenis aromatik, halogenalkana, alkohol, aldehida, dan alkil-amina. Jumlah senyawa kimia ini terus menurun seiring peningkatan suhu pengarangan hingga pada arang yang diarangkan pada suhu 600°C hanya teridentifikasi satu jenis senyawa volatil dengan rumus molekul C20H54O7Si6. Penambahan arang yang diarangkan pada suhu 400-600°C tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan diamater dan tinggi semai sega selama 3 bulan pengamatan karena arang belum mencapai kesetimbangan dengan media tanah.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI