DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STRUKTURALISME DALAM CERPEN “PENIPU YANG KEEMPAT” DAN “HARTA GANTUNGAN” KARYA AHMAD TOHARI
PENGARANG:RESMA INDAH PARWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-09-06


ABSTRAK

 

Parwati, Resma Indah. 2022. Strukturalisme dalam Cerpen Penipu yang Keempat dan Harta Gantungan Karya Ahmad Tohari. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Pembimbing (1) Dr. M. Rafiek, M.Pd.; (2) Dr. Sabhan, M.Pd.

 

Kata kunci: cerpen, strukturalisme, strukturalisme Robert Stanton

 

Cerpen adalah kisahan pendek yang memberikan kesan tunggal dominan yang menitikberatkan konflik tokoh dalam satu situasi. Salah satu karya tulis yang memiliki struktur ialah cerpen, struktur tersebut membangun hubungan antar satu unsur dengan unsur lainnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra menggunakan strukturalisme menurut Robert Stanton dalam cerpen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Sumber data berupa cerpen Penipu yang Keempat dan Harta Gantungan dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Analisis data meliputi: meninjau, mengidentifikasi dan mencatat, menyajikan, dan menyimpulkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tema, fakta-fakta cerita, dan sarana-sarana sastra sebagai berikut. Pertama, tema pada cerpen Penipu yang Keempat, yaitu  penipuan. Kedua, fakta-fakta cerita terdiri atas alur, karakter, dan latar. Alur ini adalah alur campuran. Karakter tokoh “aku” adalah merasa serba tahu, terlalu percaya diri, dan tidak ikhlas. Latar dalam cerita ini yaitu, rumah halaman depan, kamar, dan pasar. Ketiga, sarana-sarana sastra terdiri dari judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi. Judul cerpen sesuai dengan isi jalan cerita yang mengisahkan tokoh “aku” sebagai penipu keempat. Sudut pandang pada cerpen ini menggunakan sudut pandang orang pertama-utama. Gaya adalah penggunaan bahasa yang digunakan oleh pengarang, bahasa yang digunakan pengarang terlihat sederhana, lugas, dan tidak terlalu sulit dipahami dan tone yang digunakan pengarang memperlihatkan sikap sarkasme atau penggunaan kata-kata pedas. Simbolisme pada cerpen ini ialah simbol penipu. Ironi yang terdapat pada cerpen ini ialah ironi dramatis atau ironi alur.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI