DIGITAL LIBRARY



JUDUL:VARIASI SUHU AIR DAN WARNA PENUTUP WADAH VARIASI SUHU AIR DAN WARNA PENUTUP WADAH TERHADAP DAYA TETAS KISTA Artemia salina
PENGARANG:PRISNASARI
PENERBIT:FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
TANGGAL:2018-08-27


PRISNASARI (G1B114012) Laporan skripsi berjudul “Variasi Suhu Air dan Warna Penutup Wadah Terhadap Daya Tetas Kista Artemia salina” di bawah bimbingan Bapak Ir. H. Pahmi Ansyari, M.S selaku Ketua Pembimbing, Ibu Dr.Noor Arida Fauzana, S.Pi, M.Si selaku Anggota Pembimbing dan Bapak Ir.H. Rozanie Ramli, M.Si selaku Dosen Penguji skripsi.
Peningkatan daya tetas Artemia yang perlu diperhatikan yaitu suhu, salinitas, cahaya, DO (Oksigen Terlarut) dan pH (Derajat Keasaman). Faktor lainnya yang menunjang daya tetas kista Artemia yakni cahaya karena pada dasarnya dibutuhkan pada penetasan kista karena dapat mengaktifkan kembali perkembangan embrio, namun sangat minim penggunaan cahaya yang sesuai dengan kebutuhan penetasan Artemia.
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh variasi suhu air dan warna penutup wadah terhadap daya tetas kista Artemia salina. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Mei-Juni 2018 di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur penelitian meliputi persiapan alat dan bahan, persiapan media, penetasan kista, pengamatan daya tetas dan kelangsungan hidup Artemia salina. Persiapan wadah barupa botol bekas air mineral ukuran 3 L, diisi dengan air asin bersalinitas 35 ppt sebagai media perlakuan, selanjutnya dilakukan penimbangan kista dan perendaman dalam air tawar ±1 jam, memasukkan kista yang telah terhidrasi ke dalam media penetasan dan menghitung padat tebar, kemudian menyalakan lampu neon, heater dan pemasangan tutup wadah penetasan dengan menggunakan plastik sesuai dengan perlakuan. Menghitung daya tetas kista setelah ±36 jam setelah penebaran, dan menghitung kelangsungan hidup Artemia salina selama 7 hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan 3 kali ulangan, dimana faktor A (perbedaan suhu) yaitu T1 = 28°C dan T2 =30°C, sedangkan faktor B (Perbedaan warna penutup wadah) yakni C1 = kuning, C2 = biru, C3 merah dan C4 = tanpa penutup/kontrol.
Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu 28°C dan tanpa penutup (T1C4) yang terbaik, dimana daya tetas kista Artemia salina mencapai 80,10%. Suhu 28°C merupakan suhu optimal Artemia di habitat aslinya dan cahaya yang dibutuhkan sesuai untuk proses penetasan kista Artemia. Pengamatan terhadap kelangsungan hidup pada hari ke-2 mencapai >95%, sedangkan perlakuan lainnya <90% sehingga penggunaan Artemia lebih efektif dan efisien. Pemanenan harus dilakukan hari ke 1-2 setelah proses penetasan dan maksimal hari ke 3, dimana Artemia yang hidup masih mencapai 60%, apabila lebih dari hari ke 3 maka Artemia yang hidup dibawah 30%, sehingga tidak efektif dan efisien.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI