DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Uji Toksisitas Ekstrak Kulit Jeruk Siam Banjar (Citrus reticulata) Terhadap Sel Fibroblas BHK-21
PENGARANG:Farah Syifa
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-09-19


Air lahan basah di Kalimantan Selatan mempunyai pH asam dibawah <5,5.  Rendahnya pH apabila berkontak dengan gigi dapat menyebabkan kristal enamel larut sehingga menyebabkan demineralisasi. Demineralisasi apabila tidak dilakukan perawatan dapat mengakibatkan karies hingga ke pulpa gigi. Demineralisasi berhenti apabila ion kalsium atau ion fosfat pada rongga mulut meningkat sehingga terjadi proses remineralisasi. Remineralisasi dan pemeliharaan keseimbangan pH saliva pada rongga mulut dapat ditingkatkan dengan penggunaan obat kumur. Kulit jeruk siam banjar mengandung flavonoid, kalsium, fosfat, fenolik, dan alkaloid yang berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, dan remineralisasi sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif obat kumur herbal. Pengujian toksisitas perlu dilakukan untuk mengetahui keamanan dari suatu bahan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental murni (true experimental) dengan rancangan posttest-only with control group design untuk menguji toksisitas ekstrak kulit jeruk siam banjar (Citrus reticulata) terhadap sel fibroblas Baby Hamster Kidney-21 (BHK-21) dengan metode 3-(4,5-dimetil tiazol-2-yl)-2,5- difenil tetrazolium bromide (MTT) assay. Populasi penelitian ini adalah sel fibroblas Baby Hamster Kidney (BHK-21) yang dikembangbiakkan pada media Eagle’s. Pembuatan konsentrasi ekstrak kulit jeruk siam banjar menggunakan rumus C1.V1 = C2.V2. Teknik pengambilan sampel terdiri dari 10 kelompok perlakuan  dan 2  kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat efek toksik setelah pemberian ekstrak jeruk siam banjar (Citrus reticulata) dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% terhadap sel fibroblas BHK-21.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI