DIGITAL LIBRARY



JUDUL:IDENTIFIKASI BERAS LOKAL KALIMANTAN SELATAN SIAM MUTIARA DAN SIAM MAYANG MELALUI KARAKTERISASI SIFAT FISIK, KIMIA, FISIKOKIMIA, DAN MUTU TANAK
PENGARANG:KHAIRUNISA
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-08-28


Mahalnya harga beras Banjar memunculkan adanya indikasi praktek pencampuran beras yang lebih mahal dengan beras yang mirip secara fisik namun dari segi varietas dan harga lebih murah. Hingga saat ini, belum ada data ilmiah yang meliputi karakteristik fisik, karakteristik kimia, karakteristik fisikokimia, dan mutu tanak yang dapat dijadikan acuan untuk membantu para konsumen dan pihak berwenang dalam membedakan beras murni dengan beras hasil pencampuran oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil sifat fisik,kimia, fisikokimia dan mutu tanak dari beras Siam Mutiara dan beras Siam Mayang.
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua faktor yaitu faktor jenis dan faktor tempat. Faktor jenis menggunakan dua jenis yaitu dengan jenis beras Siam Mutiara dan beras Siam Mayang. Faktor tempatyaitu diambil dari petani langsung, pasar martapura, pasar banjarbaru, dan pasar balitan. Pengamatan yang dilakukan adalah dari segi karakteristik fisik, kimia, fisikokimia dan mutu tanak. Karakteristik fisik terdiri dari warna beras, ukuran beras dan densitas kamba. Karakteristik kimia terdiri dari kadar pati, amilosa dan amilopektin. Karakteristik fisikokimia yang diamati adalah suhu gelatinisasi. Sedangkan mutu tanak terdiri dari penyerapan air dan volume pengembangan. Data yang diperoleh dianalisis

menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan Duncan,s Multiple Range Test (DMRT) dan Kruskal-Wallis.
Pengambilan sampel dilakukan di beberapa lokasi berbeda yaitu dari Petani langsung dan Pasar Banjarbaru, Pasar Martapura dan Pasar Balitan. Karakteristik beras Siam Mutiara dan beras Siam Mayang yang diperoleh dari pasar kemudian dibandingkan dengan beras Siam Mutiara dan beras Siam Mayang yang diperoleh dari petani. Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat perbedaan nyata pada pengamatan densitas kamba, kadar pati, kadar amilosa, kadar amilopektin, suhu gelatinisasi, penyerapan air dan volume pengembangan beras Siam Mutiara dan Siam Mayang. Oleh karena itu praktek pencampuran (oplos) beras tidak dapat dibuktikan dengan pengamatan fisik, kimia dan mutu tanak

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI