Perkembangan teknologi yang pesat memudahkan guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan layanan khususnya pada tahap evaluasi. Salah satunya yang dapat dimanfaatkan adalah google formulir yang termasuk dalam fitur yang disediakan google. Google formulir dapat dimanfaatkan sebagai inovasi terbaru dalam pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah pengembangan dan kelayakan dari model pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal berbasis google formulir di SMA Negeri 1 Martapura. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran dan jenis penelitian ini adalah pengembangan (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan Borg & Gall. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah tiga orang guru BK di SMA Negeri 1 Martapura. Kegunaan, kelayakan dan ketepatan produk di uji oleh tiga orang ahli di bidang bimbingan dan konseling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, instrumen uji kegunaan, kelayakan dan ketepatan serta instrumen uji kualitas produk. Teknik analisis data menggunakan ICC dan analisis deskriptif persentase.           

Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat 5 langkah dalam pengembangan model pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal berbasis google formulir di SMA Negeri 1 Martapura. (1) perlu adanya inovasi dalam pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal, (2) google formulir dinilai layak digunakan untuk pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal, (3) membuat desain awal produk pengembangan, (4) melakukan uji lapangan terbatas, dan (5) revisi produk berdasarkan uji lapangan terbatas. Berdasarkan uji lapangan terbatas, produk pengembangan dinilai layak sebagai model pelaksanaan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal. Saran untuk guru BK agar dapat lebih meningkatkan kualitas dalam kinerja khususnya dalam bidang teknologi. Saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan langkah pengembangan yang belum terlaksana, yaitu (1) uji lapangan utama, (2) revisi produk, (3) uji lapangan operasional, (4) revisi produk akhir, dan (5) penyebaran dan pengimplementasian.