ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan dedak padi dan tetes pada silase daun kelor terhadap kecernaan in vitro silase daun kelor yang diberi bahan aditif dedak padi dan tetes. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan sehingga berjumlah 28 satuan percobaan. Perlakuan pada penelitian ini adalah tingkat penggunaan dedak padi dan tetes pada silase daun kelor, yaitu dedak padi 5%, 10%, 155, tetes 3%, 5% dan kontrol (tanpa perlakuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian silase daun kelor menggunakan dedak padi dan tetes memberi pengaruh nyata (P < 0,05) penggunaan dedak padi 15% dan tetes pada tingkat 3% dan 5% menunjukkan nilai KcBK dan KcBO silase daun kelor yang tertinggi, penggunaan dedak padi 5% dan tetes 5% menunjukkan kadar VFA total yang tertinggi, penggunaan dedak padi 15% dan tetes 3% menunjukkan kadar NH3 yang tertinggi.

Kata kunci : Dedak Padi, Tetes, Silase Daun Kelor, Bahan Aditif, In Vitro, Kecernaan.

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of the level of use of rice bran and drops on Moringa leaf silage on the in vitro digestibility of Moringa leaf silage treated with rice bran and drops as additives. This study used a completely randomized design with 7 treatments and 4 replications so that there were 28 experimental units. The treatment in this study was the level of use of rice bran and drops on Moringa leaf silage, namely rice bran 5%, 10%, 155, drops 3%, 5% and control (without treatment). The results showed that the use of Moringa leaf silage using rice bran and drops had a significant effect (P < 0.05) the use of 15% rice bran and drops at 3% and 5% levels showed the highest KcBK and KcBO values of Moringa leaf silage, the use of bran 5% rice and 5% drops showed the highest total VFA levels, the use of 15% rice bran and 3% drops showed the highest NH3 levels.

Keywords: Rice Bran, Drops, Moringa Leaf Silage, Additives, In Vitro, Digestibility.