Rifani, Riyan. 2022.Kelas Sosial dalam Novel “Orang Miskin Dilarang Sekolah”

Karya Wiwid Prasetyo. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan 

Sastra Indonesia. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. Fakultas Keguruan 

dan ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. 

Pembimbing: (I) Ahsani Taqwiem, M.Pd.; (II) Faradina, M.Pd.

Kata kunci: kelas sosial, konflik kelas, novel

Karya sastra merupakan bentuk cerminan dari kehidupan, salah satunya 

novel. Novel memuat sebuah cerita mengenai kehidupan sosial, salah satunya 

tentang kelas sosial. Kelas sosial merupakan bentuk yang pasti ada dalam 

masyarakat. Dengan pembagian kelompok kelas sosial, yakni kelas atas dan kelas 

bawah memicu sebuah ketidaksetaraan hubungan sosial. Penelitian ini bertujuan 

untuk memperkenalkan dan mendeskripsikan pengelompokan kelas dan konflik 

kelas sosial yang tertuang dalam sebuah novel yang berjudul Orang Miskin 

Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo.

 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan 

sosiologis yang berdasarkan sastra merupakan bentuk cerminan kehidupan 

masyarakat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni novel yang 

berjudul Orang Miskin Dilarang Sekolah karya Wiwid Prasetyo. Data penelitian 

ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, kutipan, ataupun paragraf yang terdapat 

dalam novel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini 

adalah teknik studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan dengan teknik 

analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelompokan kelas dan konflik 

kelas sosial tidak terlepas dari tindakan sosial antartokoh dalam novel. 

Pengelompokan kelas dibagi empat kategori, seperti kekayaan, kekuasaan, 

penghormatan, dan pendidikan. Konflik kelas sosial disebabkan oleh tindakan 

diskriminasi dan pembodohan. Hal ini menunjukkan status sosial tinggi dan 

rendah dalam hubungan sosial masyarakat yang mempunyai dampak besar yang 

menyebabkan ketimpangan dan ketidaksetaraan hubungan sosial. Penyelesaian 

konflik kelas sosial ialah dengan berterus terang mengakui bahwa berasal dari 

kelas bawah, saling maaf-memaafkan, dan berhenti bekerja dengan Yok Bek agar 

tidak terus-menerus dibodohi sehingga dapat merasakan kebebasan.