Salah satu jenis kedelai yang diproyeksi menjadi tanamanpotensial dikembangkan di Negara Indonesia adalah kedelai edamame, karena potensi produksi hasil kedelai edamame yang tinggi dibandingkan dengan kedelai jenis lain, Soewanto dkk. (2013) menyatakan hasil aktual kedelai edamame dalam kondisi polong segar mencapai 6,0 ton ha^-1. Serangan hama menjadi salah satu kendala dalam budidaya kedelai, Indiati & Marwoto (2017) menyatakan serangan hama mengancam penurunan hasil panen kedelai mencapai 80% bahkan dapat gagal panen. Usaha yang dapat diusahakan untuk meningkatkan kualitas hasil kedelai edamame adalah memperhatikan aspek pengendalian hama tanaman, salah satunya dengan pemberian pupuk organik cair sekaligus pestisida nabati yang dikenal dengan pupuk organik cair-plus atau POC-Plus, dimana konsentrasi pemberian juga penting diperhatikan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai konsentrasi POC-Plus terhadap serangan hama pada tanaman kedelai edamame dan mengetahui konsentrasi POC-Plus terbaik yang dapat mengakibatkan serangan hama kedelai edamame paling rendah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan konsentrasi POC-Plus: k₀ = tanpa pemberian POC-Plus 0 ml L^-1 air (kontrol), k₁ = POC-Plus 50 ml L^-1 air, k₂ = POC-Plus 100 ml L^-1 air, k₃ = POC-Plus 150 ml L^-1 air dan k₄ = POC-Plus 200 ml L^-1 air. Hasil penelitian menunjukkan pemberian konsentrasi POC-Plus berpengaruh terhadap serangan hama kedelai edamame pada variabel intensitas serangan hama perusak daun dan persentase polong terserang, dimana konsentrasi pemberian POC-Plus sebanyak 100 ml L^-1 air merupakan konsentrasi terbaik yang dapat mengakibatkan serangan hama kedelai edamame paling rendah, dengan tingkat serangan berkategori sedang, baik terhadap variabel intensitas serangan hama perusak daun (36,66%, 46,89%dan 50,28%) dan persentase polong terserang (22,34%dan 37,44%).