Tujuandaripenelitianskripsiiniadalahuntukmengetahuibagaimanacara penyelesaian terhadap pasangan yang melakukan perbuatan asusila yang belum terikat pernikahan dan juga untuk mengetahui apa hambatan yang dihadapidalam penyelesaian terhadap pasangan yang melakukan perbuat asusila yang belum terikat pernikahan di wilayah Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin.Penelitian skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum empiris, yaitu jenispenelitian lapangan dengan cara mengumpulkan data primer dan didukung dengan  data sekunder yang terdiri dari: bahan hukum primer, bahan hukum sekunder danbahanhukum tersier yang didapatdari penelitian kepustakaan.

Menurut hasil dari penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa; Pertama, Apabila persetubuhan itu dilakukan suka sama suka oleh orang yang tidak mempunyai ikatan perkawinan tidak dapat dikenakan pasal perzinahan, oleh karena itu Satuan Polisi Praja Banjarmasin dengan cara melakukan penertiban di masyarakat sesuai Pemerintah Daerah (PERDA) yang berlaku. Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin menindak lanjutinya pun dengan cara melakukan penertiban persuasif dengan cara pembinaan, di tanyakan buku-buku nikah, dan identitas. Kemudian kedua orang tua sepasang kekasih tersebut di panggil agar penyelesaiannya dilakukan dengan cara kekeluarga atau dengan cara adat.Kedua, Hambatan atau kendala dalam penyelesaian terhadap perbuat asusila yang dilakukan oleh pasangan yang belum terikat pernikahan di wilayah Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin yang di hadapi tidak ada, karena Satuan Polisi Pamong Praja Banjarmasin melakukan tugas pokok sesuai Pemerintah Daerah (PERDA) yang beraku, dengan cara melakukan penertiban di tempat-tempat penginapan atau pun hotel yang melanggar aturan atau himbauan Pemerintah Kota Banjarmasin yang berlaku.