DIGITAL LIBRARY



JUDUL:STUDI KOMPOSISI SPESIES TUMBUHAN INVASIF DAN UPAYA PENGENDALIANNYA DI KEBUN RAYA TANJUNG PURI TABALONG, KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:ERNI WIDIYAWATI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-11-10


Erni Widiyawati. 2022. Studi Komposisi Spesies Tumbuhan Invasif dan Upaya Pengendaliannya di Kebun Raya Tanjung Puri Tabalong, Kalimantan Selatan. Pembimbing: Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, M.S., Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin, M. Sc., Prof. Ir. H. Basir, M.S., Ph.D.

 

Banjarbaru. Invasi spesies merupakan salah satu permasalahan krusial dalam pengelolaan ekosistem, karena menjadi komponen utama dalam perubahan lingkungan global, menjadi penyebab terjadinya perubahan stuktur dan fungsi ekosistem serta hilangnya keragaman biodiversitas. Pada umumnya invasi spesies terjadi pada ekosistem yang telah mengalami perubahan. Terdapat sekitar 1.936 spesies tumbuhan asing di Indonesia, sebagian diantaranya telah berkembang menjadi spesies invasif dan menimbulkan dampak negatif pada beberapa ekosistem. Beberapa kasus invasi spesies tumbuhan asing terjadi pada kawasan konservasi di Indonesia, salah satunya adalah Kebun Raya. Kebun Raya Tanjung Puri (KRTP) dengan luas 30,37 ha menjadi salah satu Kebun Raya di Indonesia yang berfungsi khusus untuk mengkonservasi secara ex situ tumbuhan dataran rendah (pamah) Kalimantan. Kebun Raya Tanjung Puri secara administratif terletak di Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, provinsi Kalimantan Selatan. Lokasi tersebut berbatasan dengan Jalan Lintas Provinsi berdampak pada terjadinya  perubahan vegetasi yang mulai di dominasi oleh tumbuhan invasif. Ketersediaan informasi tentang komposisi spesies tumbuhan invasif dan upaya pengendaliannya diperlukan untuk merancang tindakan pengendalian spesies tumbuhan invasif secara efektif dan efisien untuk membantu proses pengembalian fungsi pelestarian keanekaragaman ekosistem.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Menganalisis keanekaragaman spesies tumbuhan invasif, dan dominansinya pada komunitas tumbuhan di Kebun Raya Tanjung Puri Tabalong, Kalimantan Selatan; (2) Menganalisis pola penyebaran spesies tumbuhan invasif pada komunitas tumbuhan di Kebun Raya Tanjung Puri Tabalong, Kalimantan Selatan; (3) Menganalisis upaya pengendalian spesies tumbuhan invasif pada komunitas tumbuhan di Kebun Raya Tanjung Puri Tabalong, Kalimantan Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode kuantitatif dan analisis deskriptif, dengan waktu pelaksanaan penelitian selama 2 (dua) bulan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Penentuan jumlah sampel penelitian, dilaksanakan menggunakan metode pengambilan sampel Purposive Sampling dan penetapan titik penelitian yang terdiri dari 3 (tiga) Stasiun, yaitu vegetasi perkebunan karet, vegetasi semak belukar – padang rumput, dan vegetasi hutan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 10 (sepuluh) spesies tumbuhan dengan nilai dominansi tertinggi dari 57 (lima puluh tujuh) spesies total yang ditemukan di Kebun Raya Tanjung Puri, dari 10 (sepuluh) spesies dominan tersebut diketahui terdapat 6 (enam) spesies yang termasuk ke dalam daftar Global Invasive Species Database (GISD) yang terdiri dari Acacia mangium, Elaeis sp, Ageratum conyzoides, Eupatorium inulifolium, Imperata cylindrica, dan Mimosa pudica.      Pola penyebaran dari seluruh spesies tumbuhan invasif yang ditemukan adalah pola penyebaran mengelompok, hal ini dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan ketersediaan sumberdaya yang dibutuhkan. Upaya pengendalian spesies tumbuhan invasif dapat dilakukan secara fisik, mekanik, kimia, dan biologis (vegetatif). Upaya pengendalian yang paling direkomendasikan adalah secara vegetatif karena dinilai paling efektif dan efisien. Berdasarkan data yang diperoleh perlu dilakukan optimalisasi kegiatan pemantauan terhadap perkembangan spesies tumbuhan asing invasif terutama Acacia mangium, dan Eupathorium inulifolium di Kebun Raya Tanjung Puri Tabalong serta di kawasan konservasi lainnya di seluruh Indonesia, sehingga dapat mengembalikan fungsi Kebun Raya sebagai kawasan konservasi tumbuhan secara ex situ yang berperan dalam rangka mengurangi laju degradasi keanekaragaman tumbuhan dapat terealisasi dengan baik.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI