DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGELOLAAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI WISATA RIAM BAJANDIK DESA BARU KECAMATAN BATU BENAWA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PENGARANG:RADITIA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2022-11-16


ABSTRAK

 

Raditia, 2021, Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Wisata Riam Bajandik di Desa Baru Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Dibimbing oleh Taufik Arbain dan Riduansyah Syafari.

 

Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Riam Bajandik pada dasarnya sudah mampu melakukan tahapan pembangunan pada bidang pemberdayaan masyarakat dan administrasi pembangunan yaitu berhasilnya  menambah perekonomian masyarakat juga meningkatkan BumDes lewat pengelolaan pariwisata, selain itu fungsi pariwisata ini menunjukkan eksistensi masyarakat membangun keeratan sosial lewat kegiatan pengelolaan wisata yang menjunjung tinggi partisipasi sosial. Namun pada pengelolaan ini, pengembangan pariwisata mengalami minimnya anggaran sehingga menjadi penghambat pengembangan dalam memfasilitasi pariwisata.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Wisata Riam Bajandik dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mengahambat pada pengelolaan wisata Riam Bajandik juga mengetahui siapa saja aktor yang terlibat dalam pengelolaan tersebut.Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian Wisata Riam Bajandik di Desa Baru Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Pembina Wisata, Penerus Jabatan Kepala Desa, Anggota Kelompok Sadar Wisata, Perwakilan Dinas Pariwisata dan beberapa Pengelola Wisata.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pariwisata hanya dibentuk berdasarkan musyawarah dari kesepakatan warga, pengelolaan tersebut ada dukungan dari Pemerintah Daerah meskipun ada aturan yang dilanggar seperti tidak adanya legalitas, Keterlibatan aktor terdiri dari Kepala Desa, Tetuha Masyarakat, Tokoh Agama, Anggota Pokdarwis dan Pengelola. Beberapa faktor penghambat terkait pengelolaan Wisata Riam bajandik yaitu, sering terjadi misskoordinasi dan komunikasi antar pengelola, minimnya anggaran pada pembangunan, minimnya sumber daya manusia (SDM) mengenai Art Of Tourism Seni dalam Wisata) , loby yang selalu ditampung pemerintah, dan adanya konflik kepentingan pada persaingan bisnis wisata.

 

Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan adanya usaha untuk menjadi wisata yang maju juga mengikuti alur prosedural legalitas dan ada upaya untuk memperluas pelibatan masyarakat supaya tidak ada kecemburuan sosial serta perlu adanya peningkatan bidang kesenian pada konsep pembangunan yang mengangkat kebudayaan lokal daerah.

 

 

Kata Kunci :Pengelolaan Pariwisata ,Pemberdayaan masyarakat, Partisipasi

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI