Permasalahan penelitian ini dilatar belakangi dengan rendahnya perkembangan aspek kognitif dalam mengenal pola pada anak, yaitu susunan pola ABC-ABC. Hal tersebut disebabkan oleh guru tidak melakukan model pembelajaran yang bervariasi. Maka salah satu upaya untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dalam mengenal berbagai pola yaitu dengan menggunakan kombinasi model PRODIGY ARSALA yang merupakan kombinasi 2 model dan satu media (Pogil (Process Oriented Guided Inquiry Learning) Kartu Arisan dan Media Realia untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak, motivasi anak dan menganalisis hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal pola.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini dalah anak kelompok A2 TK Harapan Bangsa yang berjumlah 10 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualtatif dan kuantitatif, melalui observasi aktivitas guru, aktivitas anak motivasi belajar anak dan hasil capaian perkembangan kognitif.  Data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes secara individu. Analisis data dilakukan degan teknik deskriptif kualitatif yang dijabarkan dengan tabulasi dan grafik disajikan dengan indikator keberhasilan perkembangan yang ditetapkan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aktivitas guru pada peremuan 1 mencapai kritetia baik, pertemuan II mencapai kriteria sangat baik dan pertemuan III mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas anak pada pertemuan 1 mencapai kriteria cukup aktif, pertemuan II mencapai kriteria Aktif dan Pertemuan II mencapai kriteria sangat aktif. Motivasi Belajar anak pada pertemuan I mencapai kriteria cukup termotivasi, pertemuan II termotivasi dan pertemuan III sangat termotivasi. Ketuntasan klasikal hasil perkembangn kognitif anak dalm mengenal pola  pada pertemuan 1 menncapai 50%, pertemuan II mencapai 70% dan pertemuan III mencapai 100%.

Berdasrakan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa melalui kombinasi model PRODIGY ARSALA dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivtas anak, motivasi belajar anak dan meningkatkan kuantitas hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal pola. Disarankan penggunaan model tersebut sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas guru dan anak, motivasi belajar anak danmeningkatkan hasil perkembangan kognitif anak dalam mengenal pola.