DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS NILAI EKONOMI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK EKOWISATA DESA TIWINGAN LAMA KECAMATAN ARANIO KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PENGARANG:ZANA DAYKANDA ONASIS
PENERBIT:FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
TANGGAL:2018-09-13


Obyek wisata yang berlandaskan suatu desa diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat desa itu sendiri, dimana desa yang jadi desa wisata harus memiliki beberapa potensi yang bisa ditawarkan kepada wisatawan / pengunjung dan potensi yang dimilikinya itu sendiri juga dapat dikembangkan lagi untuk peningkatan desa wisata nanti. Oleh karena itu penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana nilai ekonomi dari salah satu obyek wisata di Kalimantan Selatan, yaitu Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama dan yang kedua untuk mengetahui strategi pengembangan kebijakan apa yang harus dilakukan oleh pengelola tempat wisata dan pemerintah setempat agar obyek wisata Desa Tiwingan Lama dan masyarakatnya itu sendiri bisa berkembang secara sosial dan ekonominya. Menurut dari hasil penelitian ini Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama terbagi menjadi 3 obyek wisata, yaitu: (1) Obyek Wisata Matang Kaladan, (2) Obyek Wisata Pancing Alam dan Gunung Atawang, dan (3) Obyek Wisata Pulau Pinus 1. Ketiga obyek wisata itu mempunyai nilai ekonomi masing-masing yang diperoleh dari Analisis Travel Cost Method (TCM), yang mana dapat mengetahui berapa rata-rata biaya perjalanannya dan Willingness To Pay (WTP), yang mana dapat mengetahui berapa rata-rata kesediaan membayar para wisatawan sebelum dan setelah penambahan beberapa fasilitas baru. Untuk Obyek Wisata Matang Kaladan rata-rata biaya perjalanannya sebesar Rp.199.333,- dengan rata-rata kesediaan membayar wisatawan sebesar Rp.49.333,- dan bila ada penambahan beberapa fasilitas, rata-rata kesedian membayar wisatawan berubah menjadi Rp.89.917,-, sedangkan untuk Obyek Wisata Pancing Alam dan Gunung Atawang rata-rata biaya perjalanannya sebesar Rp225.000,- dengan rata-rata kesediaan membayar wisatawan sebesar Rp.165.000,- dan bila ada penambahan fasilitas baru rata-rata kesediaan membayar wisatawan menjadi Rp.173.333,-, dan untuk Obyek Wisata Pulau Pinus 1 memiliki rata-rata biaya perjalanan sebesar Rp.286.667,- dengan rata-rata kesediaan membayar wisatawan sebesar Rp.156.667,- dan bila ada penambahan fasilitas baru, rata-rata kesediaan membayar wisatawan berubah menjadi Rp.176.667,-.
Dalam penelitian ini juga menggunakan analisis SWOT / TOWS untuk mengetahui strategi pengembangan kebijakan apa yang bisa dilakukan oleh pengelola Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama dan pemerintah setempat untuk pengembangan Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama. Menurut analisis SWOT Green Line strategi kebijakan Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama adalah (1) Promosi (iklan) potensi yang dimiliki Obyek Wisata Tiwingan Lama, (2) Perluasan akses dan peningkatan (pembangunan & perbaikan) sarana prasarananya (fasilitas/infrastrukturnya), (3) Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusianya (ketenagakerjaan yang tersedia di Desa Tiwingan Lama), (4) Perbaikan dan peningkatan sistem manajemen usaha Obyek Wisata Desa Tiwingan Lama (berkaitan dengan investor/pihak swasta), dan terakhir (5) Pengembangan obyek wisata secara komprehensif dan dilaksanakan secara professional oleh Pengelola Obyek Wisata dibantu oleh Pemerintah setempat.
Kata Kunci: SWOT, Wisata, Travel Cost Method (TCM), Willingness To Pay (WTP), Ekonomi

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI