Limbah batang kelapa sawit merupakan salah satu sumber lignoselulosa yang ketersediannya melimpah. Penelitian ini memanfaatkan serat dari limbah batang kelapa sawit sebagai penguat komposit dengan matriks melamin-formaldehida sebagai papan komposit untuk material akustik ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar komponen kimia (selulosa dan lignin), susut serat, gugus fungsi akibat alkalisasi dan menganalisis karakteristik meliputi morfologi permukaan, gugus fungsi, sifat fisik, mekanik, dan akustik dari papan komposit. Pembuatan papan komposit dari serat limbah batang kelapa sawit asal Banjarbaru dan matriks melamin-formaldehida dengan metode hand lay-up. Bentuk serat papan komposit yang telah dibuat yaitu panjang, pendek dan partikel. Serat diberi perlakuan alkalisasi NaOH 3% selama 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan serat dengan perlakuan alkalisasi meningkatkan kadar selulosa sebesar 3,203% dan kadar lignin berkurang sebesar 32,721%. Berkurangnya kadar lignin dan zat ekstraktif lainnya akibat alkalisasi dikonfirmasi oleh diameter yang menyusut sebesar 42,10% dan spektra FTIR. Perlakuan alkalisasi meningkatkan sifat adhesif antara penguat dan matriksnya yang ditunjukkan oleh hasil SEM. Hasil sifat fisis papan komposit yang telah dibuat telah memenuhi SNI 01-4449-2006 atau SNI 03-2105-2006 atau JIS A5905-2003. Penggunaan matriks melamin-formaldehida menunjukkan MOE dan MOR lebih tinggi dibanding papan komposit bermatriks urea-formaldehida dan phenol-formaldehida dengan penguat yang sama dan mendapatkan nilai koefisien absorbsi suara sebesar 0,313. Nilai ini menunjukkan bahwa papan komposit dikategorikan sebagai material akustik ruang untuk pemantul dan berlaku seperti resonator pada papan dengan serat alkalisasi dan seperti tapis pada papan dengan serat tanpa alkalisasi.