DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KARET DI KECAMATAN LIMPASU KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
PENGARANG:PURNAMASARI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-09-13


Penelitian ini bertujuan mengetahui pendapatan petani karet di Kecamatan
Limpasu dan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani karet di Kecamatan
Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini menggunakan metode
survei dan dilakukan dengan dua tahapan. Tahapan pertama adalah menentukan 1
Kecamatan yaitu Kecamatan Limpasu terdiri dari 9 Desa dalam satu kecamatan
kemudian diambil 4 Desa sebagai daerah pengambilan sampel, dilakukan dengan
secara sengaja (purposive sampling). Pada tahapan kedua adalah penentuan petani
contoh yang berjumlah 30 orang petani responden secara acak berimbang
(proportionate random sampling).
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan bahwa pendapatan rata-rata
petani karet di Kecamatan Limpasu sebesar Rp 18.545.336 per tahun, pendapatan
rata-rata padi di Kecamatan Limpasu adalah sebesar Rp 4.459.000 per tahun, dan
untuk pendapatan rata-rata nonusahatani sebesar Rp 5.164.000 per tahun. Untuk
rata-rata pendapatan rumah tangga petani di Kecamatan Limpasu adalah sebesar
Rp 28.168.336 per tahun.
Untuk tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu
Sungai Tengah. Berdasarkan jumlah pendapatan keseluruhan yaitu pendapatan
usahatani karet, usahatani padi dan nonusahatani seperti pedagang, aparat desa
dan pegawai. Berdasarkan acuan BPS rata-rata pendapatan petani diatas Rp
4.092.288 per kapita per tahun yaitu sebesar 63,33% atau 19 orang petani dan
36,67% atau sebanyak 11 orang petani yang memiliki pendapatan dibawah dari
acuan BPS maka dapat dikatakan petani tergolong sejahtera atau tidak miskin,
sementara Bank Dunia menetapkan standar pendapatan minimum sebesar Rp.
9651.600 per kapita per tahun, terdapat 80% atau 24 orang petani responden yang
memiliki pendapatan dibawah acuan dari Bank Dunia , sisanya 20% atau 6 orang
petani yang memiliki pendapatan diatas dari acuan Bank Dunia. Dengan demikian
petani di Kecamatan Limpasu tergolong tidak sejahtera atau miskin dan tidak
mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI