Latar Belakang: Keberhasilan pelaksanaan discharge planning ditentukan oleh beberapa faktor, dimana motivasi merupakan faktor penting sebagai pendorong individu dalam melakukan suatu tindakan. Tujuan: Mengetahui hubungan motivasi perawat dengan pelaksanaan discharge planning di ruang perawatan RSD Idaman Kota Banjarbaru. Metode: Penelitian kuantitatif dengan Cross Sectional design kepada 31 PPJA di 9 ruang perawatan Rumah Sakit Idaman Kota Banjarbaru menggunakan kuesioner dan lembar observasi dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan hasil p-value = 0,007 dengan batas kemaknaan ?<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi perawat dengan pelaksanaan discharge planning. Pembahasan: Pada penelitian yang dilakukan terdapat sebagian besar responden (48,4%) memiliki motivasi tinggi dan melaksanakan discharge planning dengan baik. Motivasi erat kaitannya dengan pelaksanaan discharge planning, sehingga dapat dikatakan bahwa apabila perawat memiliki motivasi yang tinggi maka pelaksanaan discharge planning juga akan baik begitupun sebaliknya. Simpulan: Perawat dengan motivasi tinggi dapat membuat pelaksanaan discharge planning menjadi lebih baik. Saran: Disarankan kepada peneliti selanjutnya dalam pembuatan lembar observasi dokumentasi disesuaikan dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit terbaru berdasarkan KMK 1128 tahun 2022 dan membandingkannya dengan formulir discharge planning yang ada di Rumah Sakit.

Kata Kunci: Perawat, Motivasi, Discharge Planning