Bakteri asal Awang Bangkal dan Mandiangin, Kalimantan Selatan berpotensi sebagai agen bioremediator dengan kemampuannya untuk mereduksi kromium. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan identitas bakteri asal tanah serpentin dengan menggunakan sekuen 16S-rRNA. Identifikasi isolat bakteri menggunakan metode sekuening 16S-rRNA serta analisis filogenetik. Sebanyak 3 isolat bakteri yaitu; AB3Cr10, AB2Cr10, dan M4Cr10 telah diseleksi ketahanannya terhadap kromium VI. Uji resistensi dan reduksi kromium yang dilakukan terhadap isolat menunjukan bahwa isolat dapat tahan hidup terhadap Cr(VI) pada konsentrasi 200ppm Cr(VI) dan mamput mereduksi sebesar ± 14ppm selama 24 jam perlakuan. Berdasarkan hasil sekunsing 16s-rRNAdan BLAST terhadap isolat AB3Cr10 adalah Bacillus anthracis strain ATCC 14578. Sementara itu, Isolat AB2Cr10 dan M4Cr10 termasuk dalam kelompok Bacillus cereus dengan strain yang berbeda.
Kata kunci : bakteri pereduksi kromium, kromium hexavalen, tanah serpentin, Kalimantan Selatan, gen 16S-rRNA, Bacillus cereus, Bacillus anthracis