Crataeva nurvala Buch. Ham merupakan tumbuhan berkhasiat yang banyak dijumpai di Kalimantan Selatan. Salah satu bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat adalah kulit batang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa dan aktivitas antiinflamasi dari kulit batang C. nurvala Buch. Ham yang tumbuh di Kalimantan Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Skrining fitokimia pada ekstrak etanol dan fraksi etil asetat kulit batang C. nurvala Buch. Ham dilakukan dengan uji tabung. Aktivitas antiinflamasi in vitro ditentukan dengan metode uji penghambatan denaturasi protein menggunakan Bovine Serum Albumin (BSA) berdasarkan nilai IC50 dengan larutan pembanding natrium diklofenak. Hasil yang didapatkan pada skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol dan fraksi etil asetat kulit batang C. nurvala Buch. Ham mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid, fenol dan tanin. Hasil uji aktivitas antiinflamasi dengan metode penghambatan denaturasi protein diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol dan fraksi etil asetat kulit batang C. nurvala Buch. Ham berturut-turut sebesar 122, 07 ppm dan 96, 01 ppm. Natrium diklofenak sebagai pembanding menghasilkan nilai IC50 sebesar 59,79 ppm. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol dan fraksi etil asetat kulit batang C. nurvala Buch. Ham mengandung senyawa flavonoid dan triterpenoid yang dapat memberikan aktivitas antiinflamasi, namun aktivitas yang diberikan lebih lemah dibandingkan dengan natrium diklofenak.

Kata Kunci: Crataeva nurvala Buch. Ham, tigarun, skrining fitokimia, antiinflamasi, denaturasi protein