Kata Kunci : Media Meronce, Belajar, Anak Hiperaktif Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Anak-anak akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar jika diberikan lewat permainan. Jadi anak-anak bisa konsentrasi dalam belajar. Permasalahan yang sering dialami oleh anak yang mengalami hiperaktif di sekolah seperti yang terjadi pada anak hiperaktif di sekolah SDN 1 Inkulsif Sungai Karias 5 adalah tidak optimalnya hasil belajar yang mereka capai karena tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik, dikarenakan konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Media meronce juga diyakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pelatihan dan pemusatan perhatian, minat dan konsentrasi anak, kegiatan meronce membutuhkan konsentrasi. Pendekatan penelitian ini menggunakan Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A yang sebanyak 18 sesi atau 18 hari. 5 sesi untuk pelaksanaan baseline 1, (A1) 8 sesi untuk intervensi B dan 5 sesi untuk pelaksanaan baseline 2 (A2). 1 kali pertemuan dilakukan dalam 1 hari. Subjek dalam penelitian ini yaitu seorang anak yang mempunyai karakteristik seperti pada gangguan hiperaktif/ADHD di kelas 1 SDN Inkulsif Sungai Karias 5 dengan teknik analisis data menggunakan analisis jenis magnitu, yaitu mengukur suatu kualitas atau respon yang baik dan jelas dalam mengerjakan soal Hasil penelitian menunjukkan data tertinggi pada baseline 1 (A1) anak mampu menjawab 3 soal yang benar dengan mean livel 2 dengan kecenderungan stabilitas 60% (stabil). Pada intervensi (B) anak mampu menjawab 5 soal yang benar dengan mean levil 2 dan kecenderungan stabilitas 87,5% (stabil). data tertinggi baseline 2 (A2) anak mampu menjawab 5 soal dengan jawaban benar dengan mean level 4,2 dan kecenderungan 80% (stabil)., ini membuktikan bahwa media meronce dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan hasil belajar anak dengan gangguan hiperaktif / ADHD di SDN Inklusi Sungai Karias 5. Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan dalam 18 kali pertemuan.