Latar Belakang: Discharge planning merupakan komponen sistem perawatan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan, pengetahuan, serta pemahaman pasien dan keluarga sebelum pasien kembali ke rumah.Peningkatan pengetahuan penting dilakukan agar pelaksanaandischarge planning menjadi lebih optimal.

Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan perawat penanggung jawab asuhan dengan dokumentasi pelaksanaan discharge planning di RSD Idaman Kota Banjarbaru.

Metode: Desain penelitian cross sectional dengan teknik total sampling pada 31 responden PPJA di 9 ruang perawatan. Instrumen menggunakan kuesioner pengetahuan dan lembar observasi dokumentasi discharge planning. Analisis bivariat menggunakan uji fisher exact.

Hasil: Analisis data menunjukkan mayoritas PPJA berpengetahuan kurang baik sebanyak 25 responden dan mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning dengan tidak lengkap sebanyak 16 responden. Hasil analisis uji bivariat didapatkan p-value = 0,394 (α > 0,05), sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan PPJA dengan dokumentasi pelaksanaan discharge planning di RSD Idaman Kota Banjarbaru.

Diskusi: Banyak faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan discharge planning selain pengetahuan seperti karakteristik (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, dan lama bekerja), motivasi, dan sikap PPJA. Pelaksanaan discharge planning yang kurang optimal juga dipengaruhi oleh lembar dokumentasi discharge planning yang kurang lengkap dan tidak sesuai di setiap ruangan. Kurangnya sosialisasi dan pelatihan juga menyebabkan pengetahuan PPJA kurang terkait pelaksanaan discharge planning.