RINGKASAN
Robet Oktavianoor (G1B111009), Laporan Penelitian Skripsi “Pengararuh Padat Dan Waktu Terhadap Pengangkutan Sistem Tertutup Benih Ikan Papuyu (Anabas testudineus Bloch 1972)” dibawah bimbingan Bapak Ir. Agussyarif Hanafie, M.Si sebagai ketua dan Ir. H. Pahmi Ansyari, M.S selaku anggota tim pembimbimg.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengangkutan benih ikan papuyu (Anabas testudineus Bloch 1972).
Penelitian dilaksanakan selama 2 (dua) bulan untuk persiapan peralatan dan penyusunanan laporan. Pengangkutan benih ikan papuyu dilaksanakan pada bulan Desember 2017 setelah itu dilanjutkan dengan pemeliharaan selama 1 minggu. Penelitian pengangkutan benih dilaksanakan dari Laboratorium Basah menuju ke arah Tabalong selama 12 dan 16 jam.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3 x 2 dengan 3 kali ulangan dimana faktor pertama adalah banyak jumlah ikan per kantong (P) diberikan sebanyak 3 perlakuan yaitu: P1 = 50 ekor, P2 = 75 ekor, P3 = 100 ekor dan Faktor kedua adalah lama waktu pengangkutan (W) diberikan sebanyak 2 perlakuan yaitu: W1 = 12 jam, W2 = 16 jam.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Cumulative Survival Rate tinggi terjadi pada perlakuan P3W2 dengan kepadatan tertinggi (100 ekor dalam 2 liter) mencapai 72,6%. Kepadatan yang tinggi dalam sistem transportasi tertutup sedikit berdampak terhadap survival rate dengan hasil uji ANOVA single factor menunjukkan bahwa tidak berpengaruh nyata (tidak ada interaksi antara waktu pengangkutan dengan kepadatan ikan terhadap survival rate.
Kesimpulan pada penelitian ini survival rate tertinggi terdapat pada perlakuan P3W2 ( padat 100%/2 liter, untuk 16 jam ) dengan survival rate 88%. Kondisi air selama pengangkutan, selalu dalam keadaan normal, dimana suhu berkisar antara 27,2-29,4oC, pH antara 5,3-6,7, DO antara 3,5-6,4 mg/L, dan amoniak antara 0,01-2,4 mg/L.
Saran untuk penelitian ini Dalam pengangkutan benih ikan papuyu disarankan dengan sistem tertutup dengan padat angkut 100 ekor/2 liter.