Highwall Pit Trembesi PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin mempunyai panjang ±3000 m dengan kondisi ketebalan lapisan batuan, situasi permukaan, geometri lereng dan kondisi air tanah yang berbeda-beda sehingga perlu dilakukan analisis kestabilan lereng untuk mengetahui tingkat kestablilan lereng pada setiap blok. Selanjutnya dibuat peta zonasi berdasarkan nilai faktor keamanan sehingga akan didapatkan informasi grafis potensi kelongsoran di daerah penelitian.
Tinjauan lokasi penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi situasi aktual seperti keterdapatan sungai, creek, settling pond, dan kondisi lainnya yang berpotensi mempunyai pengaruh terhadap kestablian lereng. Selain itu dilakukan juga pengukuran muka air tanah menggunakan piezometer. Data properties batuan meliputi sifat fisik dan mekanik merupakan data sekunder. Analisis kestabilan lereng dilakukan menggunakan perangkat lunak Geostudio 2007 dengan metode Kesetimbangan Batas Morgenstern Price.
Berdasarkan analisis tingkat kestabilan lereng didapatkan nilai FK <1.25 atau tidak stabil pada Blok 08, 09, 12, 22, dan 23. Hasil zonasi dari Blok 08 sampai blok 25, diperoleh zona aman yaitu pada Blok 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, dan Blok 21 dan zona tidak aman pada Blok 08, 09, 12, 22, dan 23 sehingga diperlukan desain ulang untuk zona-zona tidak aman. Perbaikan geometri lereng sebagai rekomendasi yaitu menambah lebar lereng pada RL -40 untuk Blok 08 dan 09 sebesar 15 meter dari lebar awal 10 meter menjadi 25 meter, pada RL -60 untuk Blok 12 sebesar 25 meter, dan pada RL -70 untuk Blok 24 dan 25 sebesar 20 meter dari lebar awal 10 meter menjadi 30 meter sehingga semua zona menjadi aman.
Kata Kunci:
Zonasi, Kestabilan Lereng, Faktor Keamanan, Morgenstern Price.