Telah dilakukan penelitian tentang implimentasi model pembelajaran problem solving pada materi hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan menggunakan model problem solving. Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan kuantitatif, yaitu dengan memberi dua perlakuan berbeda terhadap dua kelompok peserta didik. Kelompok pertama diberikan sistem pembelajaran melalui model pembelajaran problem solving sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelompok kedua mendapat pembelajaran dengan model ekspositori sebagai kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 di SMAN 9 Banjarmasin. Berdasarkan hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen dibanding peserta didik kelas kontrol hal ini dapat dilihat dari nilai post-test kelas eksperimen tertinggi yaitu 100 sedangkan nilai postest kelas kontrol tertinggi yaitu 94,44. Pengujian hipotesis (Uji-t) post-test dapat dilihat bahwa nilai t_hitung lebih besar daripada nilai t_tabel yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran problem solving dengan kelas kontrol yang menggunakan model eksposotori. Model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas XI MIPA 1 pada mata pelajaran kimia materi hidrokarbon di SMAN 9 Banjarmasin.