Indonesia adalah negara agraris, yang menempatkan sektor pertanian sebagai sektor utama bagi sumber pendapatan penduduknya. Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi yang sebagian penduduknya menyandarkan kebutuhan hidupnya pada sektor pertanian. Pembangunan pertanian di Kalimantan Selatan memegang peranan yang penting dalam pembangunan perekonomian. Sektor pertanian terus konsisten memberikan kontribusi yang cukup besar bagi PDRB di Kalimantan Selatan. Seiring dengan peranan pertanian di level provinsi, trend yang sama juga dirasakan pada setiap kabupaten di Kalimantan Selatan termasuk Kabupaten Tanah Laut. Menurut hasil data Potensi Desa tahun 2021, Kecamatan Kurau memiliki proposi rumah tangga pertanian tertinggi di Kabupaten Tanah Laut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat karakteristik rumah tangga petani di Kecamatan Kurau, menganalisis struktur proporsi pengeluaran rumah tangga petani, dan melihat pengaruh harga pangan dan pendapatan terhadap permintaan bahan pangan rumah tangga petani di Kecamatan Kurau. Data diperoleh dengan melakukan wawancara pada 100 rumah tangga petani yang diambil secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan model permintaan Linear Approximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah tangga petani di Kecamatan Kurau lebih banyak mengeluarkan uang nya untuk keperluan makanan. Hasil elastisitas harga barang menunjukkan bahwa semua kelompok makanan bersifat inelastis, yang menunjukkan perubahan harga tidak banyak merubah jumlah permintaannya. Hasil elastisitas harga silang menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan antar kelompok komoditas makanan adalah barang komplementer. Sementara itu, elastisitas pendapatan menunjukkan 6 kelompok komoditas makanan merupakan kelompok barang yang bersifat barang normal bagi rumah tangga petani di Kecamatan Kurau.

Kata kunci: bahan pangan, rumah tangga petani, elastisitas harga, elastisitas pendapatan, LA/AIDS