DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ACTIVE PACKAGING ARANG AKTIF TKKS SEBAGAI ADSORBEN ETILEN PISANG TALAS (MUSA PARADISIACA VAR. SAPIENTUM L) FITRIANTI
PENGARANG:FITRIANTI PURWANTI
PENERBIT:FAKULTAS PERTANIAN
TANGGAL:2018-09-20


Pisang talas adalah komoditas hortikultura yang tergolong dalam buah klimakterik. Produksi respirasi CO2 dan produksi etilennya tinggi selama proses pematangan menyebabkan buah semakin cepat masak hal ini akan mempengaruhi umur simpan buah. Untuk memperlambat proses pematangan pisang talas, etilen yang ada pada buah harus dilakukan penjerapan. Penjerapan etilen dapat dilakukan dengan cara menambahkan arang aktif ke dalam kemasan. Arang aktif yang digunakan adalah dari tandan kosong kelapa sawit sebagai active packaging yang diaktivasi menggunakan asam fosfat (H3PO4) dengan konsentrasi 20%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan mutu buah pisang talas dengan kemasan aktif dari arang aktif tandan kosong kelapa sawit selama penyimpanan, mengetahui interaksi antara jumlah arang aktif yang digunakan dan jenis pengemas yang digunakan, dan menentukan jumlah arang aktif dan jenis pengemas arang aktif dari tandan kosong kelapa sawit terbaik yang dapat memperpanjang umur simpan buah pisang talas selama penyimpanan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 2 faktor, faktor pertama adalah konsentrasi arang aktif yang terdiri dari 8 gram dan 16 gram dan faktor kedua adalah bahan pembungkus arang aktif yang terdiri dari kain saring dan kantong teh dengan ulangan sebanyak 2 kali. Analisis data
iv
menggunakan regresi kuadratik dan Kruskal-Wallis dengan dilanjutkan dengan uji Multiple Comparisons (Post Hoc Test).
Stabilitas mutu berdasarkan warna, pisang talas dengan disertai bahan penjerap berupa arang aktif sebanyak 16 g yang dikemas dengan menggunakan kantong teh cenderung mampu mempertahankan stabilitas mutu warnanya hingga hari ke 10 yaitu berwarna hijau. Adapun pisang talas tanpa penambahan arang aktif telah memasuki fase pembusukan dengan ditandai munculnya warna coklat yang lebih melebar pada permukaan kulit pisang talas.
Stabilitas mutu berdasarkan tekstur, pisang talas dengan disertai bahan penjerap berupa arang aktif sebanyak 16 g yang dikemas dengan menggunakan kain saring maupun kantong teh cenderung mampu mempertahankan stabilitas mutu teksturnya hingga hari ke 10 dan 12 yaitu bertekstur cenderung keras. Adapun pisang talas tanpa penambahan arang aktif telah memasuki fase tingkat kelunakan yang sangat rendah yaitu sangat lembek dan membusuk
Stabilitas mutu berdasarkan warna, pisang talas dengan disertai bahan penjerap berupa arang aktif sebanyak 16 g yang dikemas dengan menggunakan kantong teh cenderung mampu mempertahankan stabilitas mutu warnanya hingga hari ke 10 yaitu berwarna hijau. Adapun pisang talas tanpa penambahan arang aktif telah memasuki fase pembusukan dengan ditandai munculnya warna coklat yang lebih melebar pada permukaan kulit pisang talas.
Jumlah arang aktif dan jenis kemasan terbaik pada pisang talas selama 14 hari penyimpanan adalah arang aktif 16 g dengan kemasan kantong teh berdasarkan karakteristik sensori berupa warna (dari hijau hingga kuning penuh) dan tekstur (dari
v
sangat keras hingga cenderung agak lembek) dan berdasarkan karakterisitik fisik dan kimia berupa susut bobot 0 – 12,84%, perbandingan daging buah terhadap kulit 63,87 -75,35%, kadar air 21,34-73,85%, kadar gula total 6,35 – 23,50 oBrix, kadar gula pereduksi 0,85 -1,89% dan total asam 1,35 – 0,61%.
Jumlah arang aktif dan jenis kemasan terbaik adalah arang aktif 16 g dengan kemasan kantong teh berdasarkan karakteristik sensori fisik dan kimia.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI