Di Desa Pemalongan, Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan keterdapatan bahan galian bijih besi pada CV. Talahutama Circle Mining. Pada tambang tersebut didapati penutup dari bahan galian berupa soil, andesit dan marmer sehingga perlu dilakukan kajian pendekatan metode pembongkaran massa batuanya. Maka dari itu salah satu metode yang digunakan yaitu pendekatan empiris indeks kemampugaruan.

Adapun data yang diperlukan untuk memperoleh rekomendasi pembongkaran yaitu dari data di lapangan dan data pengujian di laboratorium. Untuk data di lapangan menggunakan metode Scanline yang kemudian dilakukan perhitungan matemaris menjadi data RQD. Data pengujian di Laboratorium Teknologi Mineral dan Batubara adalah data uji kuat tekan UCS dan PLI. Hasil dari pengujian kemudaian dimasukan ke dalama klasifikasi massa batuan RMR dari Bieniawski tahun 1989. Setelah semua data di dapatkan maka langkah selanjutnya dimasukan ke metode grading menurut Weaver (1975), Smith (1986), Karpuz (1990) dan Basarir serta Karpuz(2004). Hasil dari metode grading tersebut akan dijadikan pedoman untuk rekomendasi metode pembongkaran baik menggunakan alat mekanis ataupun peledakan. Dari data yang diapatkan rekomendasi metode pembongkaran yang dominan adalah menggunakan metode peledakan